Lihat ke Halaman Asli

Manajemen Gap dan Manajemen Pricing

Diperbarui: 25 September 2024   19:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

GAP Management merupakan salah satu bagian yang penting dalam ALMA (Asset and Liability Manageent). Manajemen GAP ialah strategi untuk memaksimalkan Net Income Margin (NIM) melalui siklus margin atau bagi hasil. Atau dapat di artikan juga sebagai upaya mengelola dan mengendalikan kesenjangan (GAP) antara assets dan liabilities, melalui kesenjangan jumlah dana, suku bunga saat jatuh tempo (maturity) atau bahkan ketiganya (kesenjangan tercampur/ mix match). Dapat di artikan juga sebagai upaya mengatasi perbedaan  (mismatan) antara Rate Sensitive Assets (RSA), dan Rate Sensitive Liabilities (RSL).

            Gap merupakan perbedaan atau selisih antara Rate Sensitive Asset (RSA) dengan Rate Sensitive Liabilities (RSL). RSA adalah aktiva yang sensitif terhadap bunga, seperti: Kredit yang diberikan, penempatan dana pada bank lain, surat berharga, dsb. Sedangkan RSL adalah kewajiban yang sensitif terhadap bunga, seperti: giro, tabungan, deposito, call money, dsb.

  • Rate Sensitive Assets (RSA) atau disebut juga dengan asset sensitif terhadap bunga adalah kredit yang diberikan dan penempatan pada bank lainnya. Dimana jika suku bunga naik, nasabah akan berkurang dan begitupun sebaliknya.
  • Rate Sensitive Liabilities (RSL). Atau disebut juga passiva sensitif terhadap bunga, contohnya, giro, tabungan, deposito. Dimana jika suku bunga naik, nasabah akan menyimpan dananya di bank dan begitupun sebaliknya

sedangakan manajemen pricing 

merupakan suatu kegiatan manajemen untuk menentukan tingkat bagi hasil dari produk yang ditawarkan bank, baik dari sisi assets maupun di sisi liabilities-nya. Yang dimana tujuan utama dari manajemen pricing ini adalah untuk mendukung strategi dan tektis ALMA bank mencapai tujuan oprasioanal lainnya dan mencapai tujuan penghasilan bank.

keputusan kebijakan dan pedoman pricing sering kali dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:

  • faktor-faktor pasar, seperti tingkat bagi hasil di pasar sekarang dan yang diharapkan serta tekanan persaingan dan pricing pesaing;
  •  faktor ALMA, seperti tujuan manajemen gap, tujuan manajemen earning, dan risiko mata uang;
  •  faktor operasional bank, seperti tujuan strategi:
  • faktor kebijakan Bank Indonesia dan Pemerintah.

sumber

-Darwis. (2019). Manajemen Asset. Yogyakarta: TrustMedia Publishing.

- Muhammad istan, r. k. dkk., (2021). Asset dan liability Management Bank. Bengkulu: LP2 IAIN Curup.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline