Porsi pembentukan karakter dalam perjalanan hidup setiap manusia sangat penting sekali. Membentuk karakter sejak dini akan sangat berpengaruh serta menentukan bagaimana kehidupan seseorang. Siapapun orangnya, apapun jenis pekerjaannya, jika punya karakter positif, pasti akan lebih baik dibanding mereka yang tidak punya karakter positif. Maka dari itu, membentuk karakter positif harus dimulai sejak usia dini agar bisa menjadi bekala ketika mengarungi perjalanan hidup yang sangat dinamis. Karakter yang kuat, berani dan tidak mudah menyerah akan sangat membantu siapapun dalam menjalani hidup. Karakter positif selalu bisa diterapkan dalam berbagai profesi, baik seorang pebisnis, pendidik, atau profesi lainnya. Seperti kita ketahui bersama bahwa yang sering menjadi masalah bangsa Indonesia ini adalah banyaknya manusia Indonesia yang tidak memiliki karakter positif sehingga dimanapun mereka berada akan selalu menimbulkan masalah dan bukan menjadi solusi dari sebuah masalah.
Oleh karena itu, yang dibutuhkan adalah pendidikan yang mampu mengintegrasikan dengan perkembangan seluruh dimensi kehidupan manusia, yaitu kognitif, fisik, sosial-emosi, kreativitas, dan spiritual peserta didik (Sahroni, 2017). Menurut Suwartini (2017) Pendidikan karakter adalah sebuah system yang menanamkan nilai-nilai karakter pada peserta didik,
yang mengandung komponen pengetahuan, kesadaran individu, tekad, srta adanya kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nlai-nilai, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, linkungan, maupun bangsa, sehingga akan terwujud insane kamil Pendidikan karakter tidak semata - mata bersifat individual, melainkan juga memiliki dimensi sosial struktural. Meskipun pada gilirannya kriteria penentu adalah nilai-nilai kebebasan individual yang bersifat personal. Pendidikan karakter memerlukan pembiasaan. Pembiasaan untuk berbuat baik; pembiasaan untuk berlaku jujur, ksatria; malu berbuat curang; malu bersikap malas; malu membiarkan lingkungannya kotor. Karakter tidak terbentuk secara instan, tapi harus dilatih secara serius dan proporsional agar mencapai bentuk dan kekuatan yang ideal. Di sinilah dapat dipahami, mengapa ada kesenjangan antara praktik pendidikan dengan karakter peserta didik.
Pada saat ini tengah terjadi kurangnya adab anak -- anak pada sekarang ini baik kepada temannya sendiri maupun kepada orang lain. Oleh karena itu diharapkan dengan dibuatnya sebuah penelitian ini hendaknya bisa menjadi referensi untuk dapat membuat anak -- anak sekarang lebih memiliki adab dengan cara melalui pendidikan karakter, yang dimana diharapkan nantinya dengan terapkannya pendidikan karakter ini dapat membuat bangsa kita menjadi bangsa yang lebih memiliki adab.
Strategi-strategi dalam Perkembangan Pendidikan Berkarakter salah satunya adalah Strategi Pendidikan Karakter melalui Multiple Intelligence (Multiple Talent Approach) Strategi ini bertujuan untuk mengembangkan seluruh potensi anak didik yang merupakan Pengembangan potensi yang membangun self concept yang menunjang kesehatan mental.
Dan untuk tujuan pendidikan karakter sendiri adalah Mengembangkan potensi afektif, Mengembangkan kebiasaan dan perilaku yang terpuji, Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab, Mengembangkan kemampuan menjadi manusia yang mandiri, Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas, dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H