Lihat ke Halaman Asli

Nazwatul Mufidha

Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya Prodi S1 Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Konselor: Bekerja dengan Hati

Diperbarui: 4 Desember 2022   10:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bismillahirrahmaanirrahiim,

Assalamu'alaikum wr. wb. para pembaca setia kompasiana,

Apa kabar teman-teman sekalian? Semoga kita selalu dalam keadaan yang baik di bumi Allah mana pun yang kita pijak.

Sebelum membahas lebih dalam, apa yang terlintas di pikiran kalian ketika mendengar kata konseling?

Pasti pikiran kalian mengarah ke Guru BK. Memang benar, konseling berhubungan dengan Guru BK atau sebutan lainnya adalah Konselor. Namun, tidak sedikit orang yang masih belum paham mengenai apa dan siapa itu BK, tak jarang juga para orang tua dan murid yang beranggapan bahwa BK adalah tempatnya anak-anak yang bermasalah. 

Di mata mereka BK ibarat polisi sekolah atau momok menakutkan yang siap memangsa murid-murid yang mangkir dari jam pelajaran, murid-murid yang terlambat, murid-murid yang membuat kegaduhan di sekolah dan masih banyak hal negatif lain yang disangkutkan dengan BK. Stigma BK rupanya masih sangat buruk di mata masyarakat yang belum paham betul mengenai hal tersebut. Sebenarnya apa sih BK itu?

BK merupakan singkatan dari Bimbingan dan Konseling yang memiliki arti tersendiri setiap katanya. Bimbingan adalah sebuah proses pemberian bantuan berupa layanan preventif yang melibatkan guru, orang tua, atau teman dalam rangka membantu individu untuk mengoptimalkan perkembangan diri. 

Sedangkan konseling merupakan sebuah proses pemberian bantuan berupa layanan kuratif yang dilakukan oleh konselor atau guru bk dalam rangka membantu konseli untuk mencapai kemandirian dalam hal memecahkan masalah.

Beberapa orang beranggapan bahwa konseling adalah jantung dari bimbingan sehingga ketidakmampuan konselor dalam melakukan proses konseling akan menghilangkan ciri khas atau keunggulan dari profesi bimbingan dan konseling. Konselor adalah sebuah profesi berlatarbelakang pendidikan minimal sarjana S1 dan telah menempuh pendidikan profesi konselor atau guru (PPK/PPG) yang mempunyai keahlian untuk memberikan layanan konseling. 

Konselor merupakan profesi yang sangat mengandalkan hati dan perasaan dalam bekerja karena konselor tidak dapat berperilaku sesuai gaya dan kehendaknya melainkan mengetahui dimensi personal yang harus dimiliki, mempunyai sense of drama yang kuat agar dapat menangkap air muka, bahasa tubuh, bahasa lisan  dan sebagainya serta bersikap mendorong dan non judgemental

Konselor adalah si mata jeli yang harus bisa bersikap layaknya seorang detektif yang akan mengamati perilaku, komunikasi, dan ucapan-ucapan konseli. Konselor juga senantiasa membuka tangannya yang diperuntukkan bagi semua kalangan usia dan tidak diskriminatif yang menunjukkan bahwa konselor lebih mengutamakan kenyamanan konseli dripada dirinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline