Perkembangan kognitif anak usia dini adalah proses perkembangan kemampuan berfikir dan berpikir kritis pada anak yang berusia dari 0 hingga 8 tahun. Proses ini terkait dengan kemampuan anak untuk memproses informasi, mengorganisasi pengetahuan, dan menggunakan informasi untuk berpikir dan berbuat. Perkembangan kognitif anak usia dini dipengaruhi oleh interaksi antara faktor genetik dan lingkungan, serta oleh stimulasi yang diterima anak dari sekitar. Anak usia dini memiliki kapasitas pertumbuhan otak yang sangat cepat, mencapai 80% di usia dini dan 20% sisanya berkembang sampai masa kanak-kanak akhir.
Perkembangan kognitif anak usia dini ini merujuk pada kemampuan anak untuk terus belajar serta berkembang sesuai dengan usianya. Berdasarkan tahap perkembangan anak menurut Piaget, perkembangan kognitif anak pada usia dini dapat dibagi menjadi beberapa tahap berdasarkan usia anak. Psikolog J. Piaget membagi perkembangan kognitif anak pada empat tahap berdasarkan usia anak. Secara garis besar, kognitif adalah berbagai kegiatan mental yang dapat menjadikan seseorang bisa mengaitkan, menilai, dan memberikan pertimbangan terhadap suatu kejadian.
perkembangan kognitif anak usia dini juga sangat penting untuk membantu anak berpikir secara kritis, belajar, membaca, menalar, menaruh perhatian, hingga mengingat sehingga membantu otak dalam menerima berbagai informasi. Dengan melatih atau menguasai kemampuan tersebut, anak dapat lebih mudah menerima dan memahami pembelajaran di sekolah. Dalam hal ini, penting bagi orang tua dan pengasuh anak untuk memberikan contoh perilaku yang baik, serta memberikan stimulasi yang tepat sesuai dengan perkembangan usia anak untuk mendukung perkembangan kognitif mereka.
Beberapa aspek penting dari pengembangan kognitif anak usia dini meliputi:
1. Perkembangan Sensorik dan Motorik: Keterampilan dasar yang melibatkan panca indera dan gerakan tubuh. Misalnya, bayi belajar menggenggam benda dan berjalan.
2. Perkembangan Bahasa: Kemampuan untuk memahami dan menggunakan bahasa, termasuk perkembangan kosakata, tata bahasa, dan kemampuan berbicara.
3. Pemikiran dan Pemahaman: Kemampuan anak untuk mengingat informasi, mengenali pola, dan memahami konsep dasar seperti angka dan bentuk.
4. Perkembangan Sosial dan Emosional: Bagaimana anak memahami emosi, mengembangkan empati, dan berinteraksi dengan orang lain.
5. Permainan dan Eksplorasi: Aktivitas bermain yang membantu anak belajar tentang dunia di sekitarnya melalui eksperimen dan penemuan
Tahapan Perkembangan Kognitif Anak Menurut Teori Piaget:
1. Tahap Sensorimotor (0-2 tahun): Pada tahap ini, anak mulai mengenal dunia melalui indera dan aktivitas fisik. Mereka belajar tentang objek permanen dan mulai mengembangkan kemampuan motorik serta kognitif dasar.
2. Tahap Praoperasional (2-7 tahun): Anak mulai menggunakan simbol-simbol untuk merepresentasikan objek dan peristiwa. Mereka juga mulai mengembangkan imajinasi dan berpikir secara intuitif.
3. Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun): Pada tahap ini, anak mulai memahami konsep-konsep logis dan dapat memecahkan masalah dengan cara yang lebih terorganisir.
4. Tahap Operasional Formal (11-15 tahun): Pada tahap ini, anak memperoleh kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menggunakan penalaran abstrak, dan membayangkan hasil dari tindakan tertentu.