Lato-lato adalah permainan anak-anak yang menjadi top trending belakangan ini. Lato-lato merupakan sebuah jenis permainan yang menggunakan dua buah bola yang dikaitkan dalam satu tali dengan seimbang, sehingga menimbulkan bunyi 'tek-tek' yang khas. Dalam bahasa Bugis sendiri lato - lato disebut "kajao-kajao" atau "nenek-nenek" artinya perempuan yang sudah tua.
Tidak hanya dimainkan oleh anak-anak atau remaja, Lato-lato juga menjadi hiburan tersendiri di kalangan usia lanjut. Jika memainkan permainan ini secara bersamaan dengan teman-teman, Lato-lato akan menghasilkan suara yang berirama. Dan disinilah letak keseruan dan keasikan dari mainan sederhana ini.
Di Indonesia sendiri, Lato-lato pernah populer dikalangan masyarakat pada tahun 1980 hingga 1990 an. Tapi trend hanyalah sebuah trend hingga akhirnya meredup dan hilang. Namun belakangan ini kembali viral di sosial media, seperti Tiktok, Instagram, dan YouTube. Bukan hanya di Indonesia saja tetapi Lato-lato juga pernah populer di negara Amerika sejak tahun 1960-1970 an dengan nama Clackers.
Cara bermain Lato-lato yaitu:
1. Seimbangkan posisi kedua bola.
2. Jepit bagian tengah tali lato-lato di antara jari tengah dan telunjuk.
3. Setelah itu, pantulkan kedua bola lato-lato dengan menggoyangkan tangan ke atas dan bawah.
4. Goyangkan tangan hingga kedua bola lato-lato berbenturan dan menimbulkan bunyi bertubi-tubi.
Namun dampak negative dari permainan ini membuat keresahan bagi banyak orang. Penyebabnya karena suaranya yang terlalu berisik memekakan telinga dan bermain tidak mengenal waktu dan tempat.
Bahan dasar dari Lato-lato sendiri yaitu plastik, karena agar aman jika dimainkan oleh anak-anak dan semua kalangan. Meskipun aman, namun tentunya para orang tua harus tetap memperhatikan anak-anak saat bermain dan jangan sampai lengah dalam menjaga anak mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H