Rifa'aal-Tahtawi lahir 15 Oktober 1801 M di sebuah kota kecil yang bernama Tahta yangberada bagian selatan Mesir dari pasangan Rafi dan Fatimah yang mana dari jalursang ayah Rifa'a al-Tahtawi ini berhijab atau sinkron dengan bangsawan muslimarab yakni Husein ibn Ali ibn abi Talib atau Bani Hasyim. Sedangkan dari jalursang ibu adalah masih sedarah keturunan langsung salah satu ulama yang mashurpada zamannya yakni Seikh Ahmad al-Farghali beliau adalah sahabat ansor darikabilah Khazraj.
Rifa'aal-Tahtawi ini merupakan salah satu tokoh intelektual Muslim Mesir yang berkontribusibesar dalam membangun jembatan antara tradisi islam dan modernitas. Ia jugayang menyadari perlunya pembaharuan pemikiran Islam di tengah hiruk pirukmodernisasi yang datang dari Barat. Sehingga pemikiran-pemikirannya menjadisumber inspirasi bagi kebangkitan Islam di era kontenmporer, terlebih dalam halmenjawab tantangan globalisasi, sekularisasi, dan perkembangan ilmupengetahuan. Al-Tahtawi juga merupakan salah satu cendekiawan pertama yang manamemperkenalkana gagasan tentang modernitas Barat pada umat Islam, tanpameninggalkan akar keislamannya. Rifa'a al-Tahtawi memiliki pengalaman belajardi Paris selama lima tahun. Ia mempelajari filsafat, sains, tata negara, danbudaya Eropa. Ia tidak hanya mengadopsi apayang ia lihat, melainkan menyaring melalui kaca mata Islam.
MenurutRifa'a al-Tahtawi modernitas bukanlah sesuatu yang harus ditolak, tetapimodernitas ini harus disesuaikan dengan nilai-nilai islam. Rifa'a al-Tahtawiini percaya bahwasanya Islam dapat beradaptasi dengan zaman tanpa kehilanganidentitasnya. Yang mana menurut Rifa'a al-Tahtawi ini pendidikan merupakansalah satu kunci transformasi masyarakat. Sehingga ia mendirikan sekolah danmenerjemahkan banyak karya penting dari bahasa Prancis ke bahasa Arab. Termasukbuku-buku tentang sains, politik, dan filsafat. Menurut beliau pendidikan initidak hanya untuk mencerdaskan individu melainkan dapat membangun masyarakatyang adil dan sejahtera.
Salahsatu aspek penting dari pemikiran Rifa'a al-Tahtawi ini adalah upayanya untukmerekontekstualisasi syariah agar relevan dengan kebutuhan masyarakat modern. Yangmana ia melihat syariah sebagai prinsip universal yang dapat diterapkan secara fleksibelsesuai dengan konteks zaman. Dalam karyanya yaitu Takhlis al-Ibriz fi TalkhisParis, ia menggambarkan bagaimana nilai-nilai seperti keadilan, kesetaraan, dankebebasan yang diajarkan oleh Islam dapat digabungkan dengan konsep modernseperti hak asasi manusia dan demokrasi. Rifa'a al-Tahtawi mengajarkanbahwasanya syariah ini tidaklah sesuatu yang kaku, melaikan memilikifleksibibilitas untuk menyesuaikan diri dengan perubahan sosial dan politik, selamaprinsip dasarnya dapat dihormati. Islam juga mengajarkan pentingnya toleransidan dialog antarbudaya, yang mana ini termasuk relevan dengan prinsip-prinsipmodernitas. Dalam konteks era kontemporer, dimana konflik antaragama dan perbedaanbudaya sering terjadi, yang mana pandangan Rifa'a al-Tahtawi ini mengajarkanbahwasanya umat Islam dapat menjadi teladan dalam perdamaian dan harmoni di dunia.
Adabeberapa pemikiran Rifa'a al-Tahtawi yang relevan dengan kebangkitan Islam diera kontemporer. Ia mengajarkan bahwasanya umat Islam harus berpikir kritisterhadap modernitas yang mana mengambil manfaat dari kemajuan teknologi danilmu pengetahuan tanpa kehilangan identitas Islam. Selain itu pendidikan jugamenjadi kunci keberhasilan sebuah bangsa, yang mana umat Islam juga tidak hanyamemperkuat sistem pendidikan dalam bidang agama saja tetapi juga dalam bidang umumtermasuk sains dan teknologi.
Kesimpulannyapemikiran Rifa'a al-Tahtawi ini menawarkan banyak pelajaran berharga bagikebangkitan Islam di era kontemporer. Ia menunjukan bahwasanya Islam memiliki kesempatanuntuk beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa kehilangan esensinya. Dengancara menggabungkan tradisi islam dan modernitas, yang mana Rifa'a al-Tahtawiini menyajikan jalan bagi umat Islam untuk menghadapi tantangan global denganpercaya diri. Dalam dunia yang semakin kompleks ini, umat Islam membutuhkanpemikiran seperti Rifa'a al-Tahtawi yang mana mampu menginpirasi mereka untukmenjadi bagian dari solusi global, bukan hanya sebagai pengikut, tetapi sebagaipemimpin dalam membangun masyarakat yang adil, damai, dan beradab. Semangatreformasi dan inovasi yang diwariskan oleh Rifa'a al-Tahtawi harus terusdihidupkan agar kebangkitan islam menjadi kenyataan, bukan sekedar mimpi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H