Lihat ke Halaman Asli

Nazmi Wardiani

Universitas Mataram

Mengulik Potensi Limbah untuk Pertanian : Mahasiswa KKN-PMD UNRAM Gelar Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos dan Bokashi di Kelurahan Dodu, Kota Bima

Diperbarui: 31 Juli 2024   15:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto bersama para warga yang ikut pelatihan (Dokpri) 

Kota Bima (14/07/2024)-Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Masyarakat Desa (KKN-PMD) dari Universitas Mataram (UNRAM) telah melaksanakan kegiatan sosialisasi dan praktek pembuatan pupuk kompos dan bokashi di Kelurahan Dodu, Kota Bima. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kesadaran dan keterampilan warga dalam mengolah limbah menjadi pupuk organik yang bermanfaat bagi pertanian.

Menyulap Limbah Menjadi Emas Hijau

Dalam sosialisasi yang berlangsung di kantor kelurahan Dodu, mahasiswa KKN-PMD Unram memperkenalkan metode pembuatan pupuk kompos dan bokashi sebagai solusi pengelolaan limbah organik. Limbah rumah tangga dan sisa-sisa tanaman yang biasanya dianggap sebagai sampah, diubah menjadi pupuk yang kaya akan nutrisi. Proses pembuatan pupuk kompos dan bokashi yang mudah dan murah diharapkan dapat diterapkan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Selain memberikan teori, mahasiswa juga mengajak warga untuk melakukan praktek langsung. Warga diajak mengumpulkan limbah organik seperti sisa makanan, daun kering, dan kotoran ternak. Proses pembuatan pupuk kompos dimulai dengan mencampur bahan-bahan tersebut dan membiarkannya terurai secara alami. Sementara itu, pembuatan bokashi melibatkan penambahan mikroorganisme untuk mempercepat proses fermentasi.

Kegiatan ini mendapatkan sambutan positif dari warga Kelurahan Dodu. Mereka antusias mengikuti setiap tahapan pembuatan pupuk dan berharap ilmu yang mereka dapatkan dapat diaplikasikan secara berkelanjutan. Dengan adanya praktek langsung, warga dapat melihat dan merasakan manfaat dari pengolahan limbah organik ini.

Pembuatan pupuk kompos kohe sapi (Dokpri) 

Pembuatan pupuk bokashi (Dokpri) 

Lurah Dodu, Yahya, SE, memberikan komentarnya mengenai kegiatan ini. "Dengan banyak pengalaman saya mengikuti pelatihan, sudah bagus dan kita tunggu hasilnya. Warga Kelurahan Dodu hampir 90% berprofesi sebagai petani. Dengan adanya sosialisasi dan pelatihan pembuatan pupuk organik, dapat memberikan motivasi kepada warga dan juga memberikan alternatif dari langka-nya ketersediaan pupuk kimia, apalagi pola tanam warga yang hampir seluruhnya adalah tanaman padi. Harapan saya kepada seluruh masyarakat, khususnya kelompok tani, ketua RW dan RT serta seluruh masyarakat, dapat memproduksi secara mandiri dan menjadi sumber penghasilan baru. Alhamdulillah, dengan kehadiran KKN-PMD Unram di Kelurahan Dodu sangat bermanfaat dengan program yang ada. Semoga Unram selalu hadir di kelurahan kami setiap tahun," pungkasnya.

Abdul Salam, salah satu warga Kelurahan Dodu, turut memberikan pendapatnya. "Saya sangat berterima kasih dengan hadirnya KKN-PMD Unram dengan program yang mendukung pertanian di wilayah kami. Ilmu yang diberikan sangat bermanfaat dan akan kami terapkan kedepannya. Saya berharap Unram terus mendukung pertanian atau program-program lain umumnya yang ada di kelurahan kami," ungkapnya dengan penuh semangat.

Program ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi limbah, tetapi juga untuk mendukung pertanian berkelanjutan di Kelurahan Dodu. Pupuk kompos dan bokashi yang dihasilkan dapat meningkatkan kesuburan tanah, mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, dan mendukung kesehatan tanaman.

Sosialisasi dan praktek pembuatan pupuk kompos dan bokashi oleh mahasiswa KKN-PMD Unram di Kelurahan Dodu adalah langkah nyata dalam mengoptimalkan potensi limbah untuk pertanian. Dengan keterampilan baru ini, warga diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan pertanian yang lebih produktif. Semoga kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengembangkan praktek serupa demi masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline