Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Aku, Bukan Chairil Anwar

Diperbarui: 11 Januari 2020   22:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oh sudah malam ya?
Aku tidak melihat mentari menemani hari ini
Hanya tertuju pada satu akar yang meruntai
Memandang terlalu dalam hingga lupa

Siapa diri ini
Apakah dia baik saja
Bertanya pada dinding kamar
Yang sudah dingin tidak berselimut

Melamunkan banyak hal
Mendapati dirinya memikul beban
Menumpahkan semuanya dengan tangis
Payah memang

Ini baru sekecil guratan noda
Bahkan belum terlihat
Tapi kamu tidak punya sandaran
Hanya sujudmu setidaknya lantunan terakhir

Jangkrik itu menjawab
Nadanya sama, ritmenya tidak berubah
Aku terlalu berlebihan
Memikul semua sendirian

Aku punya dia bukan
Tapi nyatanya seperti tidak peduli
Bertanya pun tidak
Lirih dan berceloteh

Katanya aku baik
Dan keras kepala
Betulkah?
Aku ini bodoh, sang tuan itu berbohong

Sejenak menoleh
Lalu memalingkan
Gila sepertinya
Maafkan aksaraku

Berdalih
Menguatkan
Menggapai
Aku diam

Mengisi daya
Melepaskan
Dihempas
Aku masih diam

Bandung, 22:20 11 Januari 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline