Akhir-akhir ini kasus rabies ramai diperbincangkan di media sosial. Rabies atau penyakit anjing gila merupakan penyakit zoonosis yaitu penyakit yang menular dari hewan pada manusia. Anjing, kelelawar, kucing, dan kera merupakan hewan utama penyebaran rabies. Rabies dapat ditularkan melalui gigitan, air liur, dan cakaran.
Penyakit ini menyerang pada susunan saraf pusat. Hewan yang beresiko tinggi dalam penularan rabies adalah hewan liar, namun tak sedikit pula hewan peliharaan dapat menularkan virus ini. Hal tersebut disebabkan oleh hewan peliharaan yang tidak divaksin rabies. Virus rabies mengakibatkan gejala infeksi seperti rasa terbakar di area gigitan, mual, demam, bahkan yang paling berbahaya adalah takut terhadap air yang berakibat pada kematian. Oleh karena itu diperlukan kesadaran diri untuk menghadapi virus tersebut.
Berikut adalah beberapa cara untuk menghindari rabies:
1. Vaksinasi
Pastikan hewan peliharaan Anda mendapatkan vaksinasi anti-rabies secara teratur sesuai dengan petunjuk dokter hewan. Vaksinasi adalah langkah pencegahan utama terhadap rabies pada hewan.
2. Hindari kontak dengan hewan liar
Hindari kontak langsung dengan hewan liar yang berpotensi terinfeksi rabies, seperti anjing liar, kucing liar, rakun, atau kelelawar. Jangan bermain atau mencoba memberi makan hewan-hewan ini.
3. Jangan menyentuh hewan yang terlihat sakit atau aneh
Jika Anda melihat hewan yang terlihat sakit, aneh, atau agresif, jangan mencoba untuk menyentuhnya atau mendekatinya. Laporkan kepada klinik hewan atau pelayanan kesehatan hewan setempat agar tindakan yang sesuai dapat diambil.
4. Edukasi diri sendiri
Tingkatkan pengetahuan Anda tentang rabies, gejalanya, dan cara penularannya. Ini akan membantu Anda menghindari situasi berpotensi berbahaya dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.