Lihat ke Halaman Asli

nazla anzani

Mahasiswa

Minat Baca yang Rendah dan Kesulitan Memahami Materi

Diperbarui: 25 Desember 2024   11:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Minat baca yang rendah di Indonesia adalah salah satu permasalahan yang cukup mengkhawatirkan. Meskipun kita memiliki kekayaan sastra dan ilmu pengetahuan yang melimpah, banyak masyarakat, terutama generasi muda, yang kurang tertarik untuk membaca. Hal ini melibatkan pada kesulitan dalam memahami materi pelajaran di sekolah maupun informasi penting lainnya. 

Salah satu faktor utama yang menyebabkan rendahnya minat baca adalah terbatasnya akses terhadap buku. Di beberapa daerah, terutama di pedesaan, jumlah perpustakaan dan toko buku masih sangat minim. Selain itu, harga buku yang relatif mahal juga menjadi penghalang bagi banyak orang untuk membeli buku. 

Perkembangan teknologi sudah mengubah cara orang mengakses informasi. Banyak orang lebih memilih untuk menghabiskan waktu di media sosial atau menonton video daripada membaca buku. Meskipun internet menyediakan banyak informasi, kualitas dan kedalaman informasi tersebut sering kali tidak sebanding dengan buku. 

Dampak rendahnya minat baca siswa akan mendapati kesulitan untuk memahami materi pelajaran. Tanpa dibiasakan membaca, siswa akan kesulitan untuk memahami informasi, kesulitan dalam mengembangkan kemampuan berfikir kritis. 

Minat baca yang rendah juga menyebabkan keterbatasan pengetahuan umum di kalangan masyarakat. Buku bukan hanya sumber pengetahuan akademis, tetapi juga memberikan wawasan tentang budaya, sejarah, dan isu-isu sosial yang penting. Tanpa membaca, kita akan kehilangan kesempatan untuk memperluas pandangan kita.

Solusinya pemerintah dan lembaga swasta perlu bekerja sama untuk meningkatkan akses terhadap buku melalui pembangunan perpustakaan di daerah terpencil dan penyediaan buku dengan harga terjangkau. Program berbagi buku atau perpustakaan keliling juga dapat menjadi solusi efektif. 

Pendidikan perlu berfokus pada pengembangan minat baca dengan memasukkan kegiatan membaca ke dalam kurikulum secara lebih terarut. Dengan mengadakanprogram membaca buku bersama di sekolah membantu siswa menemukan kesenangan dalam membaca. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline