Lihat ke Halaman Asli

nazizahdewi

Mahasiswa

"Ibu Mengapa Aku Berbeda", Awas Stunting Mengancam Putra-Putri Anda

Diperbarui: 14 Januari 2020   06:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dan sedang berbenah bahkan pemerintah memiliki progam kesehatan yang sangat bagus, seiring berjalannya waktu kasus stunting mulai ditekan namun masih saja ditemukan kasusnya. Balita Indonesia yang mengalami tinggi kurang masih sebesar 30,8% pada tahun 2018.

Data tersebut menunjukkan bahwa Indonesia masih jauh dalam penanggulangan permasalahan stunting. Dalam penanggulangan stunting pemerintah tidak dapat sendirian namun harus terjadinya kerjasama antara pemerintahan dan pengasuh anak yang berhubungan langsung.

Kejadian stunting yang masih tinggi dipicu salah satunya adalah ketidaktahuan ibu mengenai stunting itu apa, penyebab stunting apa serta dampak jangka panjang yang akan di timbulkan.

Masih banyak juga masyarakat yang berfikiran stunting merupakan masalah keturunan bukan masalah yang dapat diusahakan dengan makanan. Hanya sekitar 12% ibu ibu pedesaan yang pernah mendengar atau membaca apa itu stunting dan nama lainnya.

Namun untuk kata stunting sendiri hanya 2,1% yang pernah mendengar kata stunting. Penyuluhan tentang apa itu stunting dan kawannya hingga pada ciri, penyebab dan juga dampak sangat diperlukan.

Banyak juga yang beranggapan stunting merupakan genetic di tunjukkan dengan angka 67,97% dari penelitian yang dilakukan Hall. Penyuluhan stunting masih belum menyeluruh, tidak hanya ibu ibu yang memerlukan ilmu tentang stunting tetapi para remaja putri sudah harus mengetahui apa itu stunting.

Penyuluhan stunting sudah mulai di usahakan oleh pemerintah melalui kader yang dimiliki dalam progam posyandu (pos pelayanan terpadu) dan terbukti dengan adanya wadah bagi pelayanan yang terpadu ini dapat mempercepat lajur penyuluhan tentang stunting.

Penelitian menunjukkan bahwa 80% ibu-ibu yang berada di pedesaan mendapat pengertian tentang stunting melalui posyandu serta pernyataan ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Darmawati, bahwa ibu dengan yang pendidikannya kurang lebih senang mengakses posyandu.

Penyuluhan kepada masyarakat tentang pengertian stunting, penyebab stunting dan juga dampak yang akan timbul ketika anak sampai mengalami stunting harus dipercepat guna membantu penurunan angka stunting.

Ibu adalah orang yang begitu penting bagi awal kehidupan seorang anak maka ibu yang cerdas sangat dibutuhkan untuk membantu tumbuh kembang anak. Status gizi anak bisa dijadikan salah satu tolak ukur tumbuh kembang anak. Pengetahuan ibu akan mempengaruhi pola makan anak dan kesehatan anak.

Orangtua terlebih lagi ibu merupakan guru yang mengajarkan atau mengontrol tentang kesehatan anak dan pengurus atau penyedia makanan keluarga yang termasuk di dalamnya adalah anak sehingga pengetahuan ibu akan jenis makanan dan masalah kesehatan maupun masalah gizi sangat memepengaruhi status gizinya. Ketika ibu salah memutuskan dalam pemberian nutrisi pada anak kemungkinan buruk yang mengacam juga meningkat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline