Lihat ke Halaman Asli

Nur Azizah Hidayanah

Uin sunan kalijaga

Kontrak Derivatif dan Berbagai Risikonya

Diperbarui: 17 Maret 2024   12:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

akademiakutansi.com

Derivatif merupakan sebuah alat yang digunakan oleh investor guna mengurangi resiko kerugian terhadap saham, mata uang maupun komoditas. Instrumen Derivatif dapat digunakan untuk hedging atau lindungi nilai, spekulasi atau arbitrase. Jenis-jenis derivatif yang umum digunakan antara lain :

  • Opsi merupakan hak yang diberikan kepada pemegangnya agar dapat membeli ataupun menjual asetnya dengan menggunakan acuan harga yang sudah ditentukan sebelumnya. opsi terbagi menjadi 2 yaitu, "Call Option" dan "Put Options".
  • Futur merupakan sebuah kontrak yang mewajibkan penjual dan pembeli, menjual atau membeli asetnya ditanggal dan dengan harga tertentu dimasa yang akan datang.
  • Forward merupakan sebuah kontrak yang sama dengan futur namun telah disepakati antara 2 pihak tanpa perantara bursa.

  • Swap merupakan pembayaran yang didasarkan pada suatu aset tertentu. Misalnya seperti suku bunga maupun mata uang.

Setiap investor sudah pasti mengharapkan keuntungan dalam setiap investasinya, maka dari itu instrumen derivatif seperti opsi, futur, forward dan swap digunakan guna melindungi nilai investasinya dan mengurangi resiko kerugian. Semakin tinggi harga jual saham atau invetasi dibanding harga belinya maka semakin tinggi tingkat keuntungan yang diperoleh oleh investor. Dalam berinvestasi semakin tinggi keuntungan yang akan diperoleh maka semakin tinggi juga resiko dan begitu juga sebaliknya (Firmansyah et al. 2020).

Oleh sebab itu disamping banyaknya manfaat dari kontrak derivatif terdapat juga resikonya atau potensi masalah yang harus dipertimbangkan diantaranya adalah volatilitas pasar, resiko kredit, resiko operasional, resiko likuiditas.

  • Volatilitas Pasar merupakan tingkat fluktuasi atau perubahan harga aset pada waktu tertentu
  • Risiko kredit merupakan kondisi dimana salah satu dari kedua belah pihak yang terikat kontrak tidak dapat membayar kewajibannya. Hal yang menyebabkannya diantaranya karena gagal bayar atau salah satu pihak mengalami kebangkrutan
  • Risiko Operasional disebabkan oleh kesalahan dalam memperhitungkan dan melaksanakan kontrak hal ini dapat menyebabkan kerugian finansial.
  • Resiko Likuiditas merupakan resiko yang mengacu pada kesulitan menjual aset dengan cepat dan dengan harga yang wajar.



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline