Oleh: Nazira Aulia Pratika
Abstrak
Pada era globalisasi saat ini teknologi sudah sangat canggih yang dapat memudahkan manusia untuk memperoleh informasi salah satunya mengetahui bagaimana berkembangnya dunia K-Pop. Dengan mudahnya mendapatkan informasi tersebut menyebabkan para remaja menjadi fanatik terhadap apa yang mereka idolakan. Akibat dari fanatik tersebut menyebabkan adanya dampak positif maupun negatif. Peningkatan dari perkembangan Korean Wave ini seperti drama, musik, fashion, kosmetik, budaya dan media sosial sangat perlu untuk diperhatikan oleh orang tua dalam melihat perkembangan anaknya. Kita perlu mengetahui apa dampak positif dan negatif serta mengurangi fanatisme remaja terhadap K-Pop pada era globalisasi sekarang ini.
Kata kunci: K-Pop, fanatik, pengaruh K-Pop
Pendahuluan
Globalisasi sebuah faktor pendukung dari munculnya Korea Wave. Menurut (Sara M.Hamilton, 2009) menyebutkan bahwa globalisasi diartikan sebagai integrasi perekomian, budaya, politik, aspek sosial, dan perkembangan teknologi yang sangat maju sehingga memudahkan bagi masyarakat untuk mengetahui berbagai informasi. Salah satu hal yang dapat mempengaruhinya adalah segi budaya di negara tertentu dengan negara lainnya. Salah satu budaya yang sedang berkembang di Indonesia saat ini adalah budaya K-Pop atau yang sering kita dengar dengan istilah Hallyu atau Korean wave (Gelombang Korea).
Korean wave atau Hallyu adalah sebuah istilah yang diberikan pada budaya K-Pop secara global di berbagai negara di dunia sejak tahun 1990-an. Gelombang Korea ini sudah mempengaruhi berbagai belahan dunia tak terkecuali di Indonesia. Di Indonesia Korean Wave sangat mempengaruhi bagi anak muda atau yang bisa kita sebut generasi milenial. Pada umumnya remaja sangat menyukai Drama Korea atau yang disebut drakor. Faktor lain yang menyebabkan remaja sangat menyukai K-Pop adalah musiknya. Dimana dengan ketampanan dan kecantikan dari anggota boyband dan girlband serta musik mereka yang enak di dengar membuat remaja semangat untuk memulai hari-harinya. Faktor lain yang membuat remaja menyukai K-Pop adalah fashion Korea seperti baju, kosmetik, dan apa yang dipakai oleh idol mereka. Apapun yang dipakai oleh idol mereka atau yang biasa para Kpopers sebut dengan bias, akan habis dalam waktu sekejap. Karena para fans K-Pop ingin mempunyai barang yang sama seperti kepunyaan bias mereka. (Nastiti, 2010).
Perkembangan budaya Korea memberikan dampak positif dan negatif bagi para penikmatnya. Kepopuleran K-Pop di Indonesia menyebabkan berbagai hal terjadi pada para remaja. Untuk menyikapi hal tersebut sangat diperlukannya perhatian orang tua terhadap perkembangan anak. Terutama bagi orang tua yang anaknya sangat menyukai budaya Korea.
Pembahasan
Arus globalisasi yang begitu kuat membuat drama dan film Korea menjadi kesenangan yang baru bagi sebagian orang. Segala hal berbau Korea sangat digemari oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Banyak anak muda yang terpengaruh style pakaian orang-orang Korea terutama para Kpopers, pakaian yang terbuka yang tidak sesuai norma. Akan tetapi ada juga orang Indonesia yang meniru cara berpakaian orang Korea yang tetap sopan dan menutup aurat bagi yang Muslim. Tidak ada salahnya kita mengikuti tren pakaian tersebut. Namun, kita sebagai masyarakat Indonesia mampu menyaring dan membedakan apa yang baik dan buruk. Karena bisa saja secara perlahan-lahan hal ini akan membuat kita melupakan kebudayaan asli Indonesia seperti pakaian tradisional.
Dampak positif dari Korean Wave atau Hallyu ini adalah dapat memperluas wawasan yang dimiliki tentang negara lain, terutama wawasan mengenai negara Korea Selatan. Karena kemajuan teknologi dan transportasi serta banyaknya penggemar grup musik asal negeri Ginseng tersebut, mereka datang ke Indonesia untuk melakukan konser, dan hal itu tentu saja akan menarik media internasional untuk meliput. Hal ini dapat dijadikan untuk mempromosikan Indonesia ke dunia, menarik wisatawan asing untuk berkunjung ke Indonesia. Tentunya Indonesia makin dikenal oleh seluruh dunia.