Lihat ke Halaman Asli

Aplikasi dan Implikasi Konsep Manusia Seutuhnya dalam Bidang Pendidikan

Diperbarui: 12 Januari 2025   00:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam artikel ini akan membahas bagaimana peran konsep manusia seutuhnya dengan lebih fokus pada cara pengaplikasian dan implikasinya dalam bidang pendidikan. Sebelum membahas lebih jauh kita perlu mengetahui apa itu konsep manusia seutuhnya? Berikut penjelasannya.

Pengertian Manusia Seutuhnya

Manusia seutuhnya adalah manusia yang menjalani kehidupan sebagai seorang/pribadi yang utuh. Hal ini ditandai dengan adanya keserasian, keselarasan, keseimbangan jasmani dan rohani, serta keseimbangan dalam pengembangan kreativitas manusia. Dalam hubungan manusia dengan masyarakat, manusia seutuhnya adalah manusia yang mampu hidup dan berinteraksi dengan orang lain, serta mempunyai kemampuan bekerjasama dengan orang lain secara harmonis, serasi, dan seimbang.

Konsep Manusia Seutuhnya 

Konsep manusia seutuhnya menekankan pentingnya memahami manusia sebagai makhluk utuh yang terdiri dari aspek fisik, emosi, intelektual, dan spiritual. Manusia seutuhnya dapat terwujud bila manusia mengalami perkembangan yang serasi, selaras, dan seimbang dalam semua lingkungan masyarakat, terutama dalam bidang pendidikan. Pendidikan merupakan pilar terpenting bagi perkembangan manusia seutuhnya.

Bastiah (2017:4) mengemukakan bahwa Pendidikan merupakan proses yang kompleks, melalui pendidikan pula berbagai aspek kehidupan dikembangkan melalui proses belajar dan pembelajaran. Dalam bidang pendidikan, konsep ini memiliki aplikasi dan implikasi yang signifikan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengembangan peserta didik.

Aplikasi Konsep Manusia Seutuhnya dalam Pendidikan

Berikut ini terdapat beberapa cara pengaplikasian konsep manusia seutuhnya dalam bidang pendidikan.

1. Pembelajaran Aktif

Pembelajaran dengan melibatkan peserta didik secara langsung dalam proses belajar, seperti diskusi, proyek, eksperimen, dan masih banyak lagi. Metode ini berfokus pada pengembangan belajar yang nyata dan interaktif, sehingga mereka menjadi aktif, kreatif, dan mandiri.

2. Penggunaan Teknologi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline