Belakangan ini, inflasi Indonesia semakin lama semakin meningkat. Terbukti bahwa dari data yang dirilis Bank Indonesia, angka inflasi Indonesia saat ini 5,42% per 30 November 2022. Angka ini telah melebihi target Bank Indonesia yaitu 3 1 persen.
Isu kenaikan inflasi di Indonesia ini tentu saja menjadi lampu peringatan untuk pemerintah agar dapat mengatasi hal tersebut. Ditambah lagi dengan isu resesi Indonesia di tahun 2023 yang cukup menghantui Indonesia. Jokowi mengatakan bahwa keadaan Indonesia 2023 gelap.
Hal ini menjadi momok yang cukup meresahkan masyarakat karena ketidakpastian global. Presiden Jokowi menyebut ketidakpastian global saat ini sangat mengkhawatirkan banyak negara, termasuk Indonesia. Hal ini bisa bertambah lebih parah jika masyarakat hilang kepercayaannya kepada pemerintah untuk menangani inflasi.
Lalu bagaimana jadinya untuk inflasi Indonesia di tahun depan dengan prediksi keadaan yang demikian?
Indonesia mempunyai resiko inflasi lebih dari 4% secara tahunan masihlah tinggi hingga 2023 sebut Deputi Gubernur Bank Indonesia, Aida S Budiman. Sejalan dengan pendapat Bank Indonesia, ungkap Alvian dalam seminarnya tentang mengelola ketidakpastian ekonomi, beliau berkata, "Saya melihat inflasi tahun depan bisa di bawah 7%, tetapi masih 6%, karena kemandirian pangan akan tumbuh dari masyarakat secara grassroot dan yang kedua secara konglomerasi sekarang sudah mulai main di pangan," pada senin (5/12). Angka ini memanglah melebihi target bank Indonesia, yaitu lebih dari 31% dan angkanya memang lebih dari 4%, sesuai dengan target Bank Indonesia.
Diambil dari penelitian yang dilakukan penulis sendiri, mendapatkan angka lebih dari 4% pula, sejalan dengan penelitian terdahulu.
Hal diatas dapat diartikan, benar adanya bahwa inflasi di 2023 akan mengalami peningkatan dan melebihi target yang ditentukan. Hal ini juga mungkin akan diperparah dengan isu ketidakpastian global.