Sumpah Pemuda Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Sumpah Pemuda merupakan bukti otentik bahwa pada tanggal 28 Oktober 1928 Bangsa Indonesia dilahirkan, oleh karena itu seharusnya seluruh rakyat Indonesia memperingati momentum 28 Oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia, proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi ketertindasan inilah yang kemudian mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi mengangkat harkat dan martabat hidup orang Indonesia asli, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17 Agustus 1945. Bersatunya seluruh elemen pemuda yang melahirkan sebuah keinginan untuk mengukuhkan persatuan dan kesatuan dalam sebuah Sumpah, sebagai sebuah semangat bangkitnya kesadaran akan pentingnya persatuan sebagai sebuah kekuatan, kesepakatan yang diikrarkan dalam bentuk sumpah tersebutlah yang kita namakan Sumpah Pemuda 83 tahun yang lalu (28 oktober 1928 - 28 oktober 2011), itulah tonggak sejarah para pemuda Indonesia dari berbagai daerah memproklamirkan berdirinya Indonesia sebagai Bangsa. Tapi sekarang....masihkah kita bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia? Oh tidak....Tanah air kita sekarang bukan lagi menjadi milik Indonesia, tapi sudah menjadi tanah air milik segelintir orang yang dengan kekuasaan dan uang nya telah mengeruk kekayaan Indonesia. Tanah air Indonesia sekarang sudah menjadi milik orang asing dengan modal besarnya. Kita hanyalah buruh di negeri Indonesia ini. Tapi sekarang....masihkah kita berbangsa satu, bangsa Indonesia? Oh tidak.....Bangsa Indonesia sekarang bukan lagi bangsa yang dulu katanya gemah ripah loh jinawi, adem tentrem toto raharjo, bangasa yang arif dan toleran. Sekarang bangsa Indonesia adalah bangsanya koruptor, bangsaya penjarah, perusuh, penyuap, perusuh. Tidak ada lagi ketentraman, kearifan dan toleransi disini. Tapi sekarang......masihkah kita berbahasa satu, bahasa Indonesia? Oh tidak.....Kita sudah lama tidak lagi mendengar dan menggunakan bahasa Indonesia. Yang kita gunakan sehari-hari adalah bahasa-bahasa kekerasan, bahasa-bahasa penipuan, bahasa-bahasa menghasut, memfitnah, menjelekkan orang lain, mendeskriditkan suku, ras, keyakinan, agama orang lain. Yah....itulah faktanya sekarang. Sumpah Pemuda sudah menjadi sebuah teks sejarah yang hanya di buka dan diperlukan untuk menjawab soal-soal ujian, hanya untuk menjawab pertanyaan anak-anak yang dapat PR pelajaran Sejarah oleh gurunya di sekolah. Tapi ya sudahlah.....Melalui momen peringatan Sumpah Pemuda kali ini, mari kita para Pemuda Indonesia bersama-sama mengembalikan semangat yang sama seperti yang dimiliki oleh Moehammad Yamin, Mr Sunario, Sugondo Djojopuspito dan pemuda-pemuda lainya pada waktu itu dalam dada kita. Semangat untuk bersatu dalam persatuan juga perbedaan, tidak lagi memperdulikan suku, ras, kepercayaan dan agama. Semua bersatu dalam kebersamaan dan tidak terpisahkan oleh apa pun. Walaupun ini hanyalah mimpi yang sulit diwujudkan, dengan memulainya pada diri kita masing-masing setidaknya itu akan lebih baik. Semoga. Salam Pemuda Indonesia...!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H