Lihat ke Halaman Asli

nazhif gifari

Seorang pendidik dan ahli gizi

Tips Gizi bagi Ibu Hamil

Diperbarui: 22 Agustus 2022   11:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kehamilan merupakan masa paling penting di mana asupan gizi ibu merupakan faktor yang mempengaruhi kesehatan ibu dan anak. Ibu hamil bukan hanya harus dapat memenuhi kebutuhan zat gizi untuk dirinya sendiri, melainkan juga untuk janin yang dikandung. Cara paling mudah untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan saat hamil adalah dengan pertambahan berat badan. 

Saat hamil, pasti berat badan akan bertambah perlahan-lahan karena pertumbuhan dan perkembangan janin serta persiapan untuk melahirkan dan pemberian Air Susu Ibu (ASI). Sehingga, asupan gizi ibu di masa kehamilan berpengaruh sangat besar terhadap tumbuh-kembang anak.

Salah satu kebutuhan yang paling penting diperhatikan saat kehamilan adalah terpenuhinya kebutuhan energi, protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral serta serat. Kurangnya asupan zat gizi makro (karbohidrat, protein, dan lemak) maupun zat gizi mikro (asam folat, zat besi, seng, kalsium, iodium, dan lain-lain) dapat menimbulkan masalah gizi dan kesehatan pada ibu dan bayinya.

Secara umum, kebutuhan gizi untuk ibu hamil mengalami peningkatan dibandingkan dengan ketika tidak hamil. Bila kebutuhan energi perempuan sebelum hamil sekitar 1.900 kkal/hari untuk usia 19---29 tahun dan 1.800 kkal untuk usia 30--- 49 tahun, maka kebutuhan ini akan bertambah sekitar 180 kkal/hari pada trimester I dan 300 kkal/hari pada trimester II dan III. Demikian juga dengan kebutuhan protein, lemak, vitamin dan mineral, akan meningkat selama kehamilan.

Pada trimester I, kondisi janin sedang mengalami pembentukan dan perkembangan sehingga kebutuhan gizi ibu harus tercukupi. Biasanya terjadi pada beberapa ibu di trismester ini sering mual dan muntah akan tetapi secara umum membutuhkan asupan gizi yang cukup. Protein, asam folat, dan zink sangat bermanfaat untuk pembentukan janin serta untuk pembentukan sel otak pada janin. 

Kemudian, pada trisemester II dan III merupakan kondisi terjadinya tahap perkembangan yang sangat cepat. Salah satu cara untuk memebuhi kebutuhan gizi pada berbagai tahap ini adalah variasi menu harian agar ibu hamil tidak merasa bosan serta tambahan pemberian bumbu umami agar makanan menjadi lezat untuk dimakan. Sehingga dengan cara tersebut asupan zat gizi ibu hamil harus tercukupi dengan seimbang.

Prinsip gizi seimbang sangat diperlukan dalam memenuhi kebutuhan gizi yang meningkat selama kehamilan sehingga hal ini bisa terpenuhi dengan melihat kebutuhan gizi berdasarkan kelompok umur ibu hamil. Karbohidrat adalah zat gizi makro contohnya seperti nasi, sereal, roti, dan pasta, juga jagung, sagu, singkong, dan ubi jalar yang berfungsi untuk pembentukan sel-sel darah merah, otak, sistem saraf pusat, plasenta, dan janin. 

Protein juga merupakan komponen yang penting untuk pembentukan sel-sel tubuh, pengembangan jaringan, termasuk untuk pembentukan plasenta. Jenis protein yang dikonsumsi seperlimanya sebaiknya berasal dari protein hewani, seperti daging, ikan, telur, susu, yogurt, dan selebihnya berasal dari protein nabati, seperti tahu, tempe.

Ibu hamil membutuhkan lebih banyak vitamin dan mineral dibandingkan dengan ibu yang tidak hamil. Vitamin membantu berbagai proses dalam tubuh seperti pembelahan dan pembentukan sel baru. Contohnya, vitamin A untuk meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan sel serta jaringan janin; vitamin B seperti tiamin, riboflavin, dan niasin untuk membantu metabolisme energi, sedangkan vitamin B6 untuk membantu protein membentuk sel-sel baru; vitamin C untuk membantu penyerapan zat besi yang berasal dari bahan makanan nabati; dan vitamin D untuk membantu penyerapan kalsium. 

Mineral berperan dalam berbagai tahap proses metabolisme dalam tubuh, termasuk pembentukan sel darah merah (besi), dalam pertumbuhan (yodium dan seng), serta pertumbuhan tulang dan gigi (kalsium).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline