Lihat ke Halaman Asli

Sasaran Dakwah Dari Muslim Untuk Mukmin

Diperbarui: 19 Juni 2024   20:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sasaran Dakwah, dari Muslim kepada Mukmin
Oleh: Syamsul Yakin dan Nazdah Issyatu Rachman
Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tujuan dari dakwah yaitu adalah kaum Muslim yang diharapkan menjadi mukmin. Dakwah harus membawa perubahan positif dari Muslim, atau orang yang menyerahkan diri, menjadi mukmin, atau orang yang penuh keimanan kepada Allah, malaikat-Nya, rasul-Nya, kitab-Nya, dan sebagainya.

Makna dari seorang Muslim dapat dipahami melalui ayat, "Wahai Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang-orang Islam (yang berserah diri) kepada-Mu, dan jadikanlah dari keturunan kami umat Islam (yang berserah diri) kepada-Mu, dan tunjukkanlah kepada kami syariat dan cara-cara ibadah kami, serta terimalah tobat kami, sesungguhnya Engkaulah Maha Penerima tobat, lagi Maha Pengasih" (QS. al-Baqarah/2: 128).

Sedangkan orang beriman dalam terminologi al-Qur'an adalah, "Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang bila disebut nama Allah, gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka (karena itu), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal" (QS. al-Anfal/8: 2).

Tidak cukup hanya bergetar dan bertambah iman, orang-orang beriman juga adalah, "Orang-orang yang melaksanakan salat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka akan memperoleh derajat (tinggi) di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki (nikmat) yang mulia" (QS. al-Anfal/8: 3-4).

Oleh karena itu, berdakwah kepada kaum Muslim adalah mengajak mereka untuk melaksanakan salat, membayar zakat, menunaikan puasa Ramadan, dan pergi haji jika memenuhi syaratnya. Inilah transformasi dari berislam menuju beriman dan tugas para dai yang bersifat transformatif.

Lebih jauh, Nabi memberikan ciri-ciri orang yang beriman. Pertama, "Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia berkata yang baik atau diam" (HR. Bukhari dan Muslim). Kedua, "Orang yang beriman mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri" (HR. Bukhari dan Muslim). Ketiga, "Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia memuliakan tamunya" (HR. Bukhari dan Muslim).

Namun, iman bukan hanya sebatas ucapan. Allah juga berfirman, "Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, 'Kami telah beriman,' dan mereka tidak diuji?" (QS. al-Ankabut/29: 2). Seorang mukmin yang lulus dalam ujian iman akan meningkat menjadi seorang muhsin, yaitu seorang Muslim yang memiliki keteguhan iman yang tinggi dan senantiasa baik perilaku lahir dan batinnya.

Jadi, iman bukan hanya sekedar didalam hati tetapi juga harus dipraktekkan seperti yang sudah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW kepada kita sebagai umatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline