Lihat ke Halaman Asli

catatan kasmaran, 20

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

- sebuah akhir

jalan setapak ini tak pernah berubah
sejak kesepian pertama dimiliki kelokannya
dan suatu saat seorang peziarah akan lewat
dengan sebaris prosa panjang
tentang ilusi yang selalu minta kau kenang

ranting-ranting tak terkait langsung dengan cuaca
daun yang gugur mencintai bumi lebih dari apapun
pohon dengan sepatah nama itu masih memiliki akar
merangkum segala kesedihan yang mewarnai nadi air

di sebuah bukit
dengan puncak yang akan tetap berupa keasingan
seorang peziarah akan menampung semua embun
dan membasuh wajahnya sebagai wujud kerinduan

10 April 2011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline