Lihat ke Halaman Asli

Catatan Kasmaran, 11

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

pada keheningan yang menetes dari rekah bunga ramadan, pada senyap yang meluruhkan daun layu dari tangkai jiwanya yang dihembus kekhusyukkan angin janari, ia mengucapkan salam, menitikan bisik pada serentang rawayan, di atas lembah pemilik kesepian abadi

ada beribu hari yang ingin dilewati kembali jejaknya, merangkaikan diri seperti bunga hitam persembahan bagi kealfaan yang minta disesali. ada bermilyar detik yang mengalir deras seperti airmata dari paras yang tengah melepas topeng khayali. ada bara yang dipadamkan, ada benih api yang berkelindan di pusaran kesadaran

o, kesejukan tak bernama, yang mendesak dari segumpal kesunyian, jadilah kerinduan tak berharap, tetaplah menjadi cinta yang tak bersyarat

19 Agustus 2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline