Lihat ke Halaman Asli

Catatan Kasmaran, 9

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

DARI pintu persinggahan ini kita akan kembali pergi. mencari sebab dari setiap kilatan pisau sepi, serupa ancaman yang tak lagi membuat kita berpaling dari apapun. melintasi sungai-sungai purba, semak-semak kegelapan yang diliarkan jejak cahaya, pasemon dingin mereka yang kehilangan makna cinta.

barangkali kita tak akan pernah sampai. tapi batu-batu sungai, daun perdu di sisa badai, pematang dan trotoar yang menyimpan perangai kelam yang mengintai dari kedalaman, mengajari kita untuk tetap setia pada harapan, di saat kepahitan tercecap lidah kerinduan.

kita akan menyelesaikan catatan, hingga titik terakhir bergulir dari sisa darah, dan mungkin juga airmata. bercinta dalam kudus kesungguhan para tualang, di lingkar hari-hari yang tak lagi semurni impian...

19 juli 2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline