Lihat ke Halaman Asli

Catatan Kasmaran, 8

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

petani yang menanam rindunya di ladang-ladang kesunyian, telah kembali ke rumah ini. ke pijar damar yang getarnya melukis bunga-bunga kelabu di dinding, dari selengang jalan yang ditandai gema karinding

ruang-ruang terbuka untuk diberkati, setiap sudut hatinya menyimpan bahasanya sendiri. pepucuk kastuba di sebalik iga, disentuh embun pertama, kata paling basah dari serangkai kalimat yang dibisikkan malam, tentang sepasang mata terindah dari 18 musim yang kekal dalam pelukan

pada sajadah coklat pudar, di kamar yang setiap dindingnya adalah puisi, seluruh rindunya mekar, dan ia bersujud lama sekali…

18 juli 2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline