Ringworm atau yang sering disebut kurap sudah bukan merupakan hal yang asing dan dapat terjadi pada siapa saja tanpa memandang usianya. Ringworm adalah infeksi jamur pada kulit yang mengakibatkan munculnya ruam melingkar berwarna merah dan terasa sangat gatal dan seperti terbakar. Ringworm dapat muncul pada beberapa bagian tubuh, seperti kepala, tangan wajah, kaki, hingga ke area selangkangan.
Penyebab munculnya Ringworm tidak ada kaitannya dengan segala jenis cacing, melainkan tiga jenis jamur, antara lain adalah Trichophyton, Epidermophyton, dan Microsporum. Jamur menyukai tempat yang hangat dan lembap, sehingga anda akan sering menjumpai penyakit ringworm atau kurap di Indonesia. Kurap juga sangat mudah menular melalui kontak langsung dari orang lain yang terkena kurap, hewan peliharaan, benda-benda terkontaminasi yang disentuh, dan bisa juga dari tanah jika anda beraktivitas tanpa menggunakan alas kaki.
Namun, ada beberapa faktor yang menyebabkan orang lebih mudah terkena penyakit kurap, antara lain:
- Tinggal di daerah yang memiliki iklim tropis, panas, dan lembap
- Menggunakan handuk yang sama dengan orang lain
- Menggunakan kaos kaki atau sepatu ketika kaki sedang lembap dan kotor
- Menggunakan pakaian yang terlalu ketat
- Melakukan kontak langsung dengan hewan yang mengidap kurap tanpa mencuci tangan setelahnya
- Mengidap diabetes
- Memiliki obesitas
- Memiliki imunitas tubuh yang rendah atau lemah
Munculnya Ringworm atau kurap dapat ditandai dengan munculnya area kemerahan serta bersisik pada kulit dan akan terasa sangat gatal. Ruam ini biasanya berbentuk lingkaran seperti cincin yang jika disentuh atau digaruk terus menerus akan meluas dan menyebar. Selain itu, kurap dapat bertambah jika bersentuhan dengan bagian kulit lainnya yang belum terinfeksi.
Gejala kurap memiliki variasi tergantung lokasi munculnya kurap. Berikut ini gejala kurap berdasarkan lokasi munculnya:
- Kurap di Wajah (Tinea faciei)
- Kurap di Tangan (Tinea manuum)
- Kurap di Kuku (Tinea unguium)
Kurap di kuku bisa juga disebut onychomycosis. Gejalanya dapat diawali dari bercak putih atau kuning kecokelatan di bawah ujung kuku jari tangan atau kaki. Ketika infeksi jamur semakin dalam, kuku dapat berubah warna, menebal, dan hancur di bagian tepi. Kurap di kuku dapat menyebabkan kuku menjadi rapuh dan mudah lepas. - Kurap di Kepala (Tinea capitis)
Gejalanya dapat ditandai dengan munculnya pitak dan area berisik pada kulit kepala yang terkena kurap. Jika tidak segera ditangani, kurap pada kulit kepala dapat berkembang menjadi peradangan yang disebut kerion yang merupakan kumpulan pembengkakan berisi nanah dengan kerak kuning. Kerion dapat menyebabkan kerontokan rambut permanen. - Kurap di Dagu atau Janggut (Tinea barbae)
Gejalanya dapat ditandai dengan terjadinya ruam dan pembengkakan di area yang ditumbuhi janggut. Selain itu, kulit lebih keras dan terdapat bintil yang berisi nanah. Hal tersebut menyebabkan kerontokan janggut. - Kurap di Kaki (Tinea pedis)
Kurap di kaki bisa juga disebut dengan kutu air. Gejalanya dapat dilihat dari kulit kaki yang tampak kering dan berisik. Selain itu, kulit kaki dapat mengelupas, gatal, dan terasa terbakar. Biasanya pada sela jari kaki juga terlihat berwarna putih dan terasa lunak. - Kurap di selangkangan (Tinea cruris)
Gejalanya terjadi di area lipatan paha atau selangkangan. Kurap dapat muncul di area ini dan bisa semakin parah jika terlalu sering terkena gesekan dan keringat. Kurap di selangkangan cukup umum di antara para atlet.
Jika anda merasa ada yang aneh pada kulit anda atau mungkin menunjukkan gejala adanya penyakit kurap, segera temui dokter agar dokter dapat mendiagnosis dan memberi obat yang tepat agar penyakit kurap tidak semakin menyebar dan menyebabkan infeksi atau komplikasi yang semakin serius. Infeksi yang disebabkan oleh kurap akan memungkinkan bakteri masuk dan menyebabkan infeksi sekunder. Tanda-tandanya meliputi demam tinggi atau menggigil dan keluarnya cairan berbau dari area yang terkena. Biasanya, dokter akan memberikan obat antijamur dalam bentuk salep, di antaranya adalah Clotrimazole, Terbinafine, Miconazole, Naftifine, Ketoconazole.
Untuk perawatan dari rumah dan mencegah penyebaran ringworm, berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan selama pemulihan penyakit ringworm.
- Menjaga kebersihan tangan. Cucilah tangan setiap kali anda selesai menyentuh ruam dan sebelum mengolesi obat salep yang diberikan dokter.
- Mencuci seprai, selimut, dan pakaian yang telah digunakan dengan air panas dan deterjen.
- Mandi setelah berolahraga.
- Memeriksa hewan peliharan untuk melihat adanya infeksi jamur ke dokter hewan terdekat.
- Membersihkan area ruam dengan sabun dan mengeringkannya dengan handuk yang berbeda.
- Selalu menggunakan pakaian yang bersih dan mengganti pakaian dalam setiap harinya. Pastikan juga pakaian yang tidak digunakan selalu kering dan tidak lembap.
- Tidak saling bertukar pemakaian barang pribadi dengan orang lain.
- Tidak memakai pakaian yang terlalu ketat atau terbuat dari bahan yang tidak menyerap keringat dengan baik.
- Selalu menggunakan alas kaki di tempat umum.
- Memastikan area rumah dan kandang hewan selalu bersih dan rutin menggunakan disinfektan.
Referensi:
Gatta, F., & Gopal, A. (n.d.). Ringworm Treatment. WebMD. https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/what-is-the-treatment-for-ringworm
Hillan, A. (2022). Fungal Nail Infections --- DermNet. DermNet. https://dermnetnz.org/topics/fungal-nail-infections
Ringworm: Causes, Symptoms, Treatments & How to Identify. WebMD. https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/what-you-should-know-about-ringworm
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI