Lihat ke Halaman Asli

Mengoptimalkan Media WhatsApp Sebagai Media Diskusi!

Diperbarui: 11 Januari 2025   06:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.qiscus.com/id/blog/tips-mengoptimalkan-fitur-wa-business-untuk-kepuasan-pelanggan/

Globalisasi merupakan sesuatu yang tidak asing lagi dtelinga kita apalagi di era yang sudah modern ini. Munculnya globalisasi di dunia tidak lagi dapat dipungkiri. Globalisasi merupakan suatu tanda dari sebuah kemajuan di berbagai bidang dan aspek. Berbicara tentang globalisasi, Indonesia merupakan salah satu negara yang terkena dampak dari adanya globalisasi. tentu adanya suatu fenomena yang terjadi di suatu tempat pasti memiliki dampak sebab dan akibat. Salah satu dampak negatif yakni dari globalisasi terbentuknya sifat westernisme sehingga akan berdampak pada hilangnya jati diri sebagai warga negara. Tidak hanya itu kerugian yang akan terjadi masih banyak lagi jika karena globalisasi individu kita dipengaruhi. Salah satu dampaknya yakni pudarnya budaya Indonesia atau budya local. Sebagai warga negara di Indonesia merupakan suatu kewajiban bagi kita untuk tetap melestarikan budaya yang ada di Indonesia. Tidak hanya budaya namun juga menghidupi dasar negara serta peraturan yang ada di dalamnya. Sejauh ini dapat kita lihat bahwa hilangnya indentitas itu semakin terasa seiring dengan bertambahnya pengaruh globalisasi. globalisasi yang ada cenderung mendorong masyarakat menyukai gaya hidup milik negara asing dan malah semakin meninggalkan budayanya sendiri. Apalagi saat ini negara dihadapkan dengan revolusi industri 4,0 yang mana berbagai banyak teknologi seperti gadget terkhusus bagi kaum muda dalam menggunakan media sosial. Media kumunikaasi yang paling efektif yang digunakan oleh masyarakat yakni WhatsApp karena berbagai kemudahan. Salah satu media sosial yang saat ini tengah ramai digunakan oleh masyarakat sebagai sarana komunikasi melakukan diskusi bersama teman, keluarga, kelompok sosial serta orang-orang yang tidak dapat di jangkau keberadaanya adalah media sosial WhatsApp. WhatsApp merupakan sebuah aplikasi sebagai pengirim pesan instant dengan jaringan internet yang dapat digunakan pada smartphone, tablet dan komputer yang memungkinkan pengguna untuk bertukar pesan, gambar audio dan video. Aplikasi ini memberikan fasilitas untuk membuat group. Mengutip penelitian dalam Jurnal Ilmiah Manajemen Publik dan Kebijakan Publik oleh Rahmansari (2017: 79) yang berjudul "Penggunaan Aplikasi WhatsApp dalam Komunikasi Organisasi Pegawai Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Sidoarjo" ia mengatakan bahwa melihat berbagai kemudahan dan manfaat yang ditawarkan, maka tak mengherankan jika WhatsApp  digunakan oleh semua kalangan mulai dari remaja, dewasa, hingga yang tua. WhatsApp juga tidak terbatas oleh kelas sosial ekonomi tertentu, melainkan digunakan oleh semua kelas, mulai ekonomi rendah, menengah, hingga ekonomi atas. 

Pada perkembangan selanjutnya, aplikasi WhatsApp ini tidak hanya dimanfaatkan untuk berkomunikasi dan bertukar pesan, akan tetapi saat ini WhatsApp juga dimanfaatkan untuk kepentingan pekerjaan. Tidak jarang sebuah perusahaan atau instansi pemerintah menggunakan media ini untuk berkomunikasi edukatif. Berdasarkan data dari survei Hootsuite Januari 2019, WhatsApp menjadi salah satu media sosial paling aktif digunakan oleh masyarakat Indonesia dengan penetrasi mencapai 83%. Artinya sebanyak 83% pengguna internet atau sekitar 124 juta pengguna tercatat menggunakan WhatsApp pada gadget mereka. WhatsApp menempati urutan kedua untuk media sosial paling aktif di Indonesia. Sedangkan posisi pertama ditempati Youtube dengan penetrasi sebesar 86%. Posisi tertinggi selanjutnya untuk media jejaring sosial diisi oleh Facebook (81%), Instagram (80%), dan Twitter (52%). Sementara untuk aplikasi pengirim pesan selain WhatsApp, disusul oleh Line (59%), FB Messenger (47%), BBM (38%), Skype (28%), dan WeChat (28%). Dengan melihat permasaahan di atas maka kami menawarkan sebuah program yang mana memanfaatkan media WhatsApp sebagai langkah diskusi edukatif bagi remaja dengan menerapkan atau menanamkna nilainilai Pancasila melalui berbagai konten baik narasi video atau gambar. Maka dari itu melihat potensi serta masalah di atas maka penulis menwarkan solusi dengan judul "WhatsApp Sebagai Media Diskusi Cinta Tanah Air" agar bagaiamana menigkatkan pengatahuan terhadap bangsa Indonesia sehingga hal tersebut bentuk kegiatan dalam meningkatkan keutuhan melalui pengetahuan terkait bangsa Indonesia.

WhatsApp adalah salah satu media komunikasi yang paling sering digunakan. Tidak jarang lagi oleh Siswa/i yang ada di jenjang Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Apalagi saat ini mereka khususnya dalam mengefektifkan  komunikasi ketika ada tugas dari Guru mereka terkhusunya bagi yang tidak masuk kelas pada saat pemberian tugas. Maka hal itu akan sangat memudahkan mereka. Akan tetapi seperti kita ketahui bahwa anak zaman sekarang sangat jarang tau sejarah bangsa Indonesia dalam segala bidang. Maka dari itu dilihat potensi dan masalah tersebut maka menjadi peluang bagi Guru PKWN (Pendidikan Kewarganegaan) di SMA/MA untuk menanamkan paling tidak sebuah ilmu pengetahuan dengan memnafaatkan Aplikasi WhatsApp ketika memeberikan Tugas. Berikut metode kami dalam melaksanakan kegiatan tersebut di siswa/i  yakni dengan adanya sosialisasi, kemudian memberikan pemahaman dengan sebuab pengetahuan, setelah itu akan membentuk sebuah kelompok, lanjut pemberian materi, tanya jawab, tugas mereka beserta dan aturannya sudah jelas, dan yang terakhir ialah evaluasi secara bersama terhadap program tersebut. 

Setelah melihat permasalahan kurangnya atau lunturnya pengetahuan anak  muda tentang bangsa Indonesian ditengah arus globalisasi yang begitu dahsyat yakni dimanjakan dengan teknologi salah satunya media sosial yakni WhatsApp. Maka dari itu kami menawarkan sebuah inovatif yang memanfaatkan WA sebagai media pembelajaran dalam rangka mempertahankan keutuhan NKRI (Negara Kesatuan republik Indoensia) melalui pengetahuan dan keterampilam siswa/I khususnya di SMA/MA).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline