Tentu saja kita melihat akhir tahun menjadi kebiasaan masyarakat dengan istilah mudik. Begitu pengat dengan segala hal yang dikerjakan terlebih lagi tugas kerja berada diluar daerah bukan berasal dari daerah itu tersendiri. Hal ini akan menjadi pemantik bagi masyarakat untuk pulang kampung apalagi libur panjang sekalian merayakan tahun baru bersama keluarga tercinta.
Namun tentu saja, tahun baru ini bukan hanya sekedar pulang lalu pergi lagi. Hanya sekejap mata dan waktu yang begitu singkat dengan keluarga jauh terlebih lagi dengan dunia kerja dimana harus tinggal puluhan tahun bahkan sampai dengan pensiun. Hal ini menjadi sebuah misteri bagi kalangan individu yang sudah terbiasa dalam keturunan mereka untuk senantiasa untuk merantau dari kampung halaman. Beda lagi dengan mereka yang ingin mengembangkan potensi tempat tinggal atau kampung halaman bahkan menyelesaikan sebuah masalah.
Untuk itu banyak sebenarnya alasan orang untuk pergi liburan untuk tahun baru nasional secara masehi bahkan menjadi ajang seseorang untuk memperbaiki diri untuk jauh lebih baik lagi. Akan tetapi sayang banget ketika kita menjadi seorang muslim ikuti arus juga terkait dengan perayaan tahun baru masehi bahkan sampai dengan hura-hura. Satu hal yang perlu kita ingat juga sebagai muslim kita lupa akan hal tahun baru Islam hijriah dalam rangka memperbaiki misalnya bulan Muharram.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H