Lihat ke Halaman Asli

Gontor dan Sistem Pengelolaan Wakafnya

Diperbarui: 15 Februari 2023   14:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

GONTOR DAN SISTEM PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIFNYA

Pondok Modern Darussalam Gontor merupakan salah satu lembaga Pendidikan Islam di Indonesia yang terkenal dengan sistem wakafnya, wakaf disini diartikan sebagai kegiatan menahan uang untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan agar dapat dinikmati hasilnya oleh khalayak ummat. Sedangkan wakaf sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu wakaf produktif dan wakaf tidak produktif, wakaf dapat dikatakan produktif apabila pengelolaannya benar dan dapat bermanfaat bagi masyarakat.

Lalu, apakah alasan Gontor disebut wakaf produktif?

  • Gontor mampu mencetak Sumber Daya Manusia untuk mengembangkan wakaf produktif tersebut
  • Gontor mempunyai konsep "Khizanatullah" yang digunakan sebagai pusat penyimpan keuangan, kemudian dana yang digunakan untuk membangun pergedungan diambil dari khizanatullah tersebut.
  • Gontor berdiri dengan sistem Berdikari, yang mana berdiri sendiri dan dilakukan secara ikhlas dan sederhana.
  • Gontor menerapkan prinsip 'the spirit of giving', yaitu memberi tanpa meminta
  • Gontor mempunyai struktur dan organisasi yang jelas

Berbicara tentang produktif, Wakil Rektor 3 Universitas Darussalam Gontor, Al Ustadz Dr. Khoirul Umam, saat menyampaikan materi pada pembekalan muaskar calon wisudawati 40 di kampus putri menyatakan bahwa sebagai seorang muslim kita harus berjiwa pemimpin dan menjadi pemimpin pemimpin kebaikan, kita tidak boleh nyaman dengan ketidak berdayaan, Gontor berkembang karena orang orang didalamnya produktif, karena Allah telah memberi hidayah, maka kita harus menjadi manusia yang kreatif, berpikir, dan dapat menghasilkan sesuatu. Dengan wakaf produktif maka kita akan menjadi manusia yang produktif dan bermanfaat bagi sesama. Wallahu a'lam bissowab.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline