Lihat ke Halaman Asli

Nazala Chusna Syifa

23107030033- Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Kontrasepsi Permanen: Vasektomi dan Tubektomi

Diperbarui: 29 Mei 2024   19:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

halodoc.com

Terdapat dua macam kontrasepsi permanen, yaitu tubektomi bagi perempuan dan vasektomi bagi laki-laki. Dua-duanya memerlukan operasi yang bersifat permanen. Kebanyakan dari metode kontrasepsi yang tersedia bagi khalayak umum bersifat non-permanen. Kondom dipakai hanya ketika diperlukan, efek pil KB dapat dihentikan ketika berhenti meminumnya, dan bahkan IUD serta implan dapat dilepas apabila memutuskan untuk berhenti. Meskipun demikian, bagi yang sudah terlalu banyak punya anak, atau memang dari awal tidak ada niatan punya anak, tersedia kontrasepsi permanen.

Namun, kontrasepsi permanen tidak melindungi dari penyakit menular seksual. Satu-satunya metode kontrasepsi yang dapat mencegah hal tersebut adalah metode penghalang seperti kondom.  berhubungan seksual dapat dilakukan dengan aman dan nyaman apabila mengenali pilihan-pilihan yang tersedia. Satu tipe kontrasepsi tidak akan cocok untuk semua orang. Maka, penting untuk mengenali tubuh serta kepentingan sendiri supaya dapat memilih metode yang paling cocok

Vasektomi ini dilakukan dengan cara memutuskan saluran vas deferens, saluran yang berfungsi untuk membawa sperma dari testis menuju ke penis. Setelah operasi selesai, sperma tidak akan bisa keluar lagi. Perlu diingat vasektomi tidak mempengaruhi ejakulasi.  Ejakulasi tidak akan terpengaruh oleh vasektomi, orgasme masih dapat mengeluarkan air mani. Hal ini dikarenakan cairan yang  diejakulasikan tidak sepenuhnya terbuat dari sel-sel sperma. Melainkan, berbagai macam cairan yang dihasilkan dalam prostat dan vesikula seminalis. Testis akan tetap menghasilkan sperma. Tetapi jangan khawatir, sperma akan tetap disimpan dan sperma akan diserap kembali ke dalam tubuh. Sekitar 500,000 pria di Amerika Serikat menjalani vasektomi setiap tahun.

Untuk perempuan, kontrasepsi permanen berupa tubektomi. Tubektomi dilakukan dengan cara memotong dan menutup tuba falopi. Sehingga sel telur tidak dapat keluar dari indung telur dan memasuki rahim, sehingga mencegah terjadinya pembuahan oleh sperma. Sama seperti vasektomi, prosedur ini tidak mengubah sensasi orgasme, dorongan seks, ataupun siklus menstruasi. Dan sel telur yang tidak bisa keluar akan diserap kembali ke dalam tubuh.

Secara garis besar, prosedur tubektomi lebih mahal berkisar 6 sampai 10 juta rupiah, lebih rumit, dan bahkan lebih berbahaya dibandingkan dengan vasektomi. Maka, jika pasangan mempertimbangkan antara dua prosedur tersebut, vasektomi lah pilihan yang tepat. Karena ini kontrasepsi permanen, siapa pun yang hendak menjalaninya harus memikirkannya dengan matang terlebih dahulu. Untuk mencegah penyesalan di kemudian hari.

Sebenarnya, memang ada prosedur yang dapat memutar balikkan atau mengembalikan kontrasepsi permanen. Namun, tingkat keberhasilannya tidak menentu. Maka, siapa pun yang menjalani prosedur ini harus memahami bahwa kemungkinan besar prosedur ini benar-benar permanen. Tentunya, kontrasepsi permanen merupakan metode kontrasepsi yang paling efektif dalam hal mencegah kehamilan. Melebihi metode kontrasepsi yang lain.

Kontrasepsi permanen ini cukup menuai pro dan kontra di media massa terutama media massa di indonesia. Kontrasepsi vasektomi sendiri masih menjadi perdebatan, ada yang menyampaikan bahwasanya vasektomi ini dilarang dalam agama islam, dan banyak yang setuju dengan hal itu. Namun sebenarnya vasektomi ini sudah diperbolehkan dan di halal kan oleh mui. Melansir dari web NUonline Wakil Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Aminudin Yakub, mengatakan bahwa sesuai fatwa MUI, Metoda Operasi Pria (MOP) atau vasektomi halal dipakai untuk pria. "Vasektomi halal dipakaikan untuk pria karena sudah sesuai dengan ketentuan agama atau syariat Islam, apalagi peserta KB pria juga dapat melakukan penyambungan kembali saluran atau rekanalisasi jika menginginkan anak kembali," katanya

Tak hanya itu vasektomi ini ternyata juga didukung oleh pemerintah, seperti yang diungkapkan akun X (dulu bernama twitter) @hasyimmah ia menceritakan bahwasanya disaat mencari informasi mengenai vasektomi lalu ia didatangi BKKBN di rumahnya. Ia mengungkapkan bahwa jika vasektomi sendiri menggunakan biaya 4,5 juta rupiah. Sedangkan jika mengikuti program pemerintah tak hanya gratis, juga akan diberikan uang ganti tidak bekerja.

 Banyak istri yang mendukung suaminya vasektomi, mereka menganggap bahwa perempuan sudah cukup berkorban dengan mengandung dan melahirkan anaknya, dan mereka beranggapan bahwa saatnya para suami juga berkorban.  Namun disisi lain masih banyak yang menganggap vasektomi ini memandulkan diri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline