Lihat ke Halaman Asli

Karakteristik Karya Ilmiah: Panduan untuk Penulisan yang Sistematis dan Terpercaya

Diperbarui: 22 November 2024   20:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seminar Bahasa Indonesia, Universitas Teknologi Digital 2024 (sumber: Dokumen Pribadi)

Artikel ini membahas tentang Karakteristik Utama Karya Ilmiah yaitu Logis, Objektif, Sistematis, dan Etis yang menjadi landasan penting penulisan akademik dan penelitian.

Karya Ilmiah merupakan hasil penelitian atau kajian yang disusun dengan prinsip-prinsip tertentu dan dipertanggungjawabkan kebenarannya. Karya ilmiah tidak hanya berfungsi untuk menyampaikan informasi, tetapi juga untuk mengembangkan pengetahuan, melakukan verifikasi, serta memberikan kontribusi dalam suatu bidang ilmu. 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), karya ilmiah adalah karya tulis yang dibuat dengan prinsip-prinsip ilmiah berdasarkan data dan fakta yang didapat dari observasi, eksperimen, dan kajian pustaka. (Karya ilmiah menurut KBBI)

 

Pada tanggal 21 November 2024 saya mengikuti acara seminar yang diisi oleh salah satu dosen pengampu Bahasa Indonesia di Kampus Universitas Teknologi Digital dengan tema "Penulisan Karya Tulis Ilmiah". Beliau mengatakan bahwa dalam penulisan karya ilmiah memiliki standar. Agar karya ilmiah memenuhi standar akademis dan ilmiah yang diakui, penulisannya harus memperhatikan beberapa karakteristik yang penting, yaitu logis, objektif, sistematis, dan etis. Keempat karakteristik tersebut menjadi fondasi utama dalam penulisan karya ilmiah.

1. Logis

Karya Ilmiah harus disusun secara logis dan didukung oleh bukti. Logika dalam karya ilmiah mengacu pada cara berpikir yang teratur dan rasional. Setiap argumen yang disajikan dalam karya ilmiah harus didasarkan pada fakta, data, atau bukti yang dapat diuji. Pemikiran yang logis berarti menunjukkan bahwa penulis tidak hanya menyusun kalimat atau paragraf secara acak, tetapi melakukannya dengan dasar pemikiran yang jelas dan dapat diterima  secara ilmiah. Penulis harus mampu mengaitkan antara premis dan kesimpulan dengan cara yang rasional, sehingga pembaca dapat mengikuti alur pemikiran tersebut tanpa kebingungan. 

2. Objektif 

Karya ilmiah yang objektif tidak boleh didasarkan pada kepentingan pribadi atau kecenderungan tertentu. Setiap argumen dan hasil harus didasarkan pada data, fakta, atau teori yang dapat dipercaya. contohnya, menggunakan data statistik daripada pendapat pribadi dan menghindari menggunakan bahasa yang emosional atau berlebihan. Objektivitas memastikan penelitian ilmiah dapat diterima oleh khalayak ilmiah secara luas karena bebas dari prasangka atau keberpihakkan tertentu.

3. Sistematis

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline