Lihat ke Halaman Asli

nay rizkiyah

mahasiswa

Mengupas Sejarah Perkembangan Gresik sebagai Kota Industri

Diperbarui: 28 Desember 2024   13:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Gresik Satu

Kota Gresik, kota yang terletak di Provinsi Jawa Timur, dikenal sebagai kota yang memiliki sejarah panjang yang mengantarkannya menjadi salah satu pusat industri termuka di Indonesia. Dengan sejarah yang panjang dan warisan budaya yang kaya, Gresik tidak hanya menjadi saksi peradaban Nusantara, tetapi juga berkembang menjadi kota industri yang strategis. Kota ini juga mendapat banyak julukan yaitu Kota Santri, Kota Wali, dan Kota Industri. Diantara julukan lain, kota santri dan kota industri memiliki nilai tinggi yang diyakini oleh masyarakat Gresik maupun luar Gresik. Artikel ini akan mengupas sejarah perkembangan Kota Gresik dari masa lalu hingga masa kini sebagai Kota Industri.

Masa Awal Pelabuhan dan Perdagangan

Dalam lintasan sejarahnya, Gresik memiliki jejak perdagangan sejak abad ke-11. Letaknya yang strategis membuat daerah niaga itu layak menjadi lokasi kawasan ekonomi khusus. Beragam fasilitas yang tersedia mendorong industrialisasi di Gresik maupun kawasan sekitarnya. Gresik menjadi salah satu lokasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Indonesia bukan tanpa alasan. Sejarah mencatat, daerah yang juga dikenal sebagai kota santri ini merupakan salah satu kawasan niaga yang tertua di Indonesia.

Pada abad ke-11, Gresik mulai dikenal dan tumbuh menjadi pusat perdagangan di Indonesia. Di era Kerajaan Majapahit, Gresik yang dikenal dengan Pelabuhan Ujung Galuh, menjadi bandar laut utama bersama Tuban. Lokasinya di muara sungai Bengawan Solo menjadikan kegiatan niaga di Gresik tak hanya sebatas perdagangan antarpulau, tetapi juga antarnegara. Perdagangan dari Gujarat, Arab, dan China cukup sering singgah di Gresik untuk melakukan aktivitas perdagangan pada masa itu.

Pada masa itu, Gresik juga dikenal sebagai pusat penyebaran agama Islam di Jawa. Seperti Sunan Giri dan Syekh Maulana Malik Ibrahim sangat erat dengan sejarah kota ini. Peran mereka sebagai penyebar agama sekaligus pemimpin masyarakat membuat Kota Gresik menjadi pusat peradaban Islam yang penting.

Masa Kolonial Awal Industrialisasi

Pada masa kolonial Belanda, Gresik mulai dikenal sebagai kota dengan potensi industri. Belanda mendirikan beberapa pabrik gula dan industri pengolahan lainnya, memanfaatkan kesuburan tanah dan akses pelabuhan yang dimiliki kota Gresik ini. Perkembangan infrastruktur seperti jalur kereta api dan pelabuhan mempercepat arus distribusi hasil industri dari Gresik ke berbagai wilayah lainnya.

Era Kemerdekaan Industri Modern Mulai Berkembang

Setelah Indonesia merdeka, Gresik mulai mengembangkan industrinya ke skala yang lebih modern. Salah satu tonggak sejarah industrialisasi di Gresik yaitu berdirinya Pabrik Semen Gresik pada tahun 1953. Semen Gresik menjadi salah satu pemilik dari delapan terminal khusus di Pelabuhan Kalimireng. Selain Semen Gresik, industri yang memiliki terminal khusus di Pelabuhan Kalimireng antara lain PT Petrokimia Gresik, PT Wilmar Nabati, dan PT Maspion. Selain itu juga, Gresik mulai mengembangkan industri kimia, pupuk, dan perkapalan. Pelabuhan Gresik diperluas untuk mendukung kebutuhan ekspor-impor, yang menjadikan kota ini semakin strategis dalam distribusi nasional dan internasional.

Kini, bertambahnya pelabuhan di Gresik, yakni pelabuhan JIIPE, yang berpotensi untuk mendorong aktivitas pelabuhan dan industrialiasi di Kabupaten Gresik semakin masif. JIIPE juga memiliki keunggulan lain, yaitu terjangkaunya lokasi tersebut dari sejumlah fasilitas penghubung di Jawa Timur. Perusahaan-perusahaan tersebut mendorong pembangunan infrastruktur dan membuka lapangan kerja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline