Lihat ke Halaman Asli

Ajari Anak Kecil Membaca tapi Jangan Ajari Membaca Tetangga

Diperbarui: 8 November 2021   12:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di sekolah saya tiap pagi di jam sekolah ibu-ibu/emak-emak wali murid selalu mengantar anaknya untuk sekolah.Sesudah mengantarkan mereka tidak langsung pulang,karena jam belajar di sekolah Cuma satu jam.Emak-wmak yang mengantarkan anak-anak sekolah itu langsung membuat kelompok-kelompok kecil.Untuk apa?ngerumpi,gosip.Tentu dengan tema yang paling aktual tentang artis-artis idola mereka.

Sehabis tema utama selesai baru materi-materi lain yang lagi viral.Hal yang tidak pernah hilang dalam obrolan ibu-ibu adalah obrolan membaca tetangga,kesalahan tetangga,kejelekan tetangga,tingkah polah tetangga mulai A-Z.Begitulah tradisi ibu-ibu waktu nunggu anaknya sekolah.Selalu ngibah,membaca kejelekan --kejelekan orang lain,tetangga dekat,saudara,teman.Tanpa mereka sadari bahwa itu merupakan perbuatan dosa.Menyakiti tetangga bila pada akhirnya mendengar bila kejelekan-kejelekan mereka diungkap.Konflik ibu-ibu tentu tidak bisa dihindari lagi dari dampak saling membaca kejelekan orang lain.

Sebagai seorang guru saya mempunyai beban moral ,bagaimana cara mengingatkan agar ibu-ibu wali murid tidak memilikikebiasaan membaca kejelekan tetangga.Sehingga saya menemukan ide untuk mengumpulkan ibu-ibu wali murid dengan sadar mengevaluasi perkembangan anak-anak dalam mengikuti pembelajaran di TK.

Dalam kesempatan itu saya sampaikan secara detail perkembangan masing-masing dari anak --anak mereka.Sambil saya saya selipkan pesan,ibu-ibu untuk anak yang TK B tolong sudah mulai diajari membaca,belajar mengeja kata,tapi mohon banget anak-anak jangan diajari membaca tetangga,mengeja satu persatu kejelekan tetangga!Wkwkwkwk

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline