Lihat ke Halaman Asli

nayla tatsbita

Undergraduate student of Public Health at Universitas Airlangga

Gawat! Jangan Terlalu Mudah Percaya dengan Pengobatan Alternatif

Diperbarui: 23 September 2024   10:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

NAYLA TATSBITA / 191241182

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

Salah satu bentuk pengobatan alternatif adalah dengan pengobatan tradisional. Pengertian pengobatan tradisional sendiri adalah suatu metode pengobatan atau perawatan yang menggunakan tata cara yang telah diwariskan secara turun-temurun berdasarkan tradisi dalam suatu wilayah masyarakat. Pengobatan herbal bergantung pada pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan dari warisan para leluhur sebelumnya. 

Dari sinilah celah dampak negatif pengobatan herbal, karena pengobatan herbal tidak memiliki kajian ilmu lebih dalam yang membuatnya belum tentu pengobatan tersebut efektif dan aman. Perbedaan mendasar antara obat herbal dan obat kimia adalah bahwa obat herbal mengandung campuran berbagai zat kimia. Campuran tersebut dapat saling bersinergi ataupun memiliki efek antagonis antar komponen, yang pada akhirnya akan menimbulkan efek pada tubuh manusia. 

Ciri ciri dari pengobatan tradisional adalah yang pertama, berbasis pengalaman yaitu pengetahuan dan praktik pengobatan diperoleh melalui pengalaman leluhur dan pengamatan selama berabad-abad. Lalu, yang kedua, biasanya ilmu ini turun-temurun yaitu pengetahuan dan praktik pengobatan diturunkan dari generasi ke generasi secara lisan atau tertulis. Kemudian, yang ketiga adalah dengan menggunakan bahan alami yaitu obat-obatan yang digunakan biasanya berasal dari tumbuhan, hewan, atau mineral. Lalu biasanya pengobatan tradisional melibatkan aspek spiritual. Sering kali, pengobatan tradisional dikaitkan dengan kepercayaan spiritual dan ritual tertentu. 

Efek samping dari pengobatan tradisional ada di beberapa bahan atau metode yang dilibatkan dalam pengobatan mungkin dapat membawa risiko komplikasi atau efek samping tertentu. Terlebih, jika Anda melakukan pengobatan terlalu lama atau sembarangan tanpa pengawasan dokter efek samping mungkin saja terjadi. Berikut ini beberapa contoh pengobatan tradisional yang berisiko memberikan efek samping. Pijat refleksi, pijat ini biasanya aman jika kita tidak dalam kondisi tertentu akan tetapi pijat ini akan sangat berisiko terhadap ibu hamil dengan kondisi umur kehamilan kurang dari 38 minggu, efek samping ini dapat menimbulkan kontraksi dini yang berisiko kelahiran prematur hingga prematur. 

Akupuntur, akupuntur sendiri sudah lumrah dilakukan di masyarakat akan tetapi akupuntur berisiko jika terapis yang melakukan akupuntur tidak memiliki sertifikat. Hal yang mungkin terjadi jika terapis tidak berpengalaman melakukan akupuntur saat mendorong jarum terlalu dalam, organ internal Anda, khususnya paru-paru, mungkin akan terluka, kejadian seperti ini biasanya jarang terjadi jika terapis sudah berpengalaman dan memiliki sertifikat. Lalu ada juga jamu, sebenarnya jamu memiliki berbagai khasiat akan tetapi jika kita salah meminum jamu akan memberikan efek yang tidak kita inginkan, seperti jamu temulawak yang memiliki khasiat sebagai pencahar, jika meminum jamu tersebut dalam kondisi tubuh yang tidak memiliki masalah pencernaan akan berisiko diare. Belum lagi di beberapa kasus ada yang menggunakan obat-obatan tradisional berdampingan dengan obat obat dari dokter penggunaan bersama ini harus dilakukan dengan hati-hati karena kedua obat tersebut dapat saling berinteraksi, dan hasil interaksi tersebut dapat menghasilkan efek yang menguntungkan ataupun merugikan pengguna.

Dari kasus kasus diatas bukan untuk menyalahkan sepenuhnya pengobatan tradisional. Sebaiknya kita mengambil langkah awal dengan berobat ke dokter atau dengan perawatan medis dan tenaga kesehatan yang sudah berpengalaman. 

KATA KUNCI: Efek, Kasus, Obat, Risiko, Tradisional

DAFTAR PUSTAKA

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline