Lihat ke Halaman Asli

Bahasa Jiwa Bangsa: Melestarikan Bahasa Bebasan Cirebon di Sekolah

Diperbarui: 21 Mei 2023   11:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumentasi penulis

Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya dari suku bangsa yang ada di setiap daerahnya. Bahkan, jumlah bahasa yang ada Indonesia menurut Badan Bahasa Kemendikbud RI, terdapat 718 bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Di masa modern ini, dengan beragamnya bahasa yang beredar di masyarakat, generasi muda cenderung menggunakan bahasa yang gaul dibandingkan bahasa yang lebih baku dan sopan. Bahasa daerah dianggap ketinggalan zaman karena salah satu dampak dari media sosial yang membuat generasi muda saat ini berlomba untuk terlihat eksis.

Kurangnya edukasi dari orang tua kepada anak merupakan salah satu penyebab dari 'krisis budaya' di masa kini. Bahasa daerah yang awalnya merupakan bahasa daerah mulai terkikis dan hampir kehilangan penuturnya. Di daerah Cirebon, terdapat aturan bahasa yang digunakan tergantung kepada siapa si penutur berbicara. Jika berbicara dengan yang lebih muda atau sebaya, bisa menggunakan bahasa bagongan atau bahasa sehari-hari. Jika lawan bicaranya lebih tua, maka lebih sopan menggunakan bahasa bebasan. Adapun bahasa yang digunakan di lingkungan Keraton Kacirebonan adalah bahasa karma inggil yang tatanan bahasanya ada pada tingkatan paling tinggi.

Untuk mengedukasi siswa dan melestarikan bahasa daerah, sekolah di Kabupaten Cirebon memasukkan mata pelajaran bahasa Cirebon sebagai pelajaran muatan lokal. Sebagai contoh, salah satu Sekolah Dasar negeri yang ada di Kabupaten Cirebon yang menerapkan kurikulum tersebut adalah SDN 2 Jagapura Lor. Selain itu, guru-guru di SDN 2 Jagapura Lor menerapkan beberapa program yang menyenangkan untuk siswa, agar lebih termotivasi belajar bahasa Cirebon.

1. Hari berbicara bahasa Bebasan

Setiap hari senin, siswa-siswi diwajibkan menggunakan bahasa Bebasan. Meskipun perbendaharaan kosa kata siswa terkadang masih terbatas, namun mereka tetap harus mengusahakan untuk selalu bertutur dengan menggunakan bahasa Bebasan terhadap sesame maupun pada guru. Siswa yang melanggar dan tidak menggunakan bahasa Bebasan akan dikenai hukuman. Akibat adanya peraturan ini membuat kesadaran siswa semakin meningkat dan saling mengingatkan ketika saling berkomunikasi satu sama lain. Tak dapat dipungkiri bahwa pembelajaran dengan teman sebaya akan lebih efektif untuk menciptakan lingkungan berbahasa Bebasan.

2. Kosa kata baru

Sumber: Dokumentasi penulis

Pada pelajaran bahasa Cirebon atau saat hari berbicara bahasa Bebasan, guru akan memberikan 10 kosa kata baru yang akan dihafalkan oleh siswa. Selain itu, siswa juga haru mempraktikkan penggunaan kosa kata tersebut baik secara lisan maupun tulisan. Hal ini bertujuan agar siswa dapat memperdalam pemahaman makna dan penggunaan kosa kata dengan benar.

Beberapa percakapan kosa kata yang dapat diajarkan adalah kosa kata yang sering digunakan sehari-hari seperti:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline