Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan keberagamaan budaya dan agama. Salah satu prinsip yang dianut "Bhinneka Tunggal Ika" berbeda beda tetapi tetap satu jua. Moderasi beragama memiliki peran penting untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam konteks Aqidah dan hubungan antar umat beragama, Moderasi beragama adalah meyakini kebenaran agama sendiri "secara radikal" dan menghargai, menghormati penganut agama lain yang menyakini agama mereka, tanpa harus membenarkannya. Misalnya Masyarakat tinggi disekitar tempat ibadah yang berbeda, seperti masjid, gereja, pura, atau vihara. Saling menghormati dengan menjaga kebersihan lingkungan, mengendalikan suara, dan tidak mengganggu aktivitas ibadah yang sedang berlangsung.
Selain itu moderasi beragama juga mengajarkan pentingnya dialog dan kerja sama antara kelompok agama, serta menekankan bahwa semua agama memiliki prinsip prinsip yang sama dalam membangun kebaikan dan keadilan. Sekretaris jenderal kemenag RI Prof. Dr, Nizar, M.Ag menyebut keberhasilan moderasi beragama dalam kehidupan Masyarakat dapat diukur melalui 4 indikator utama yakni komitmen kebangsaan, anti kekerasan, sikap toleransi, dan penerimaan terhadap tradisi lokal. Selain pilar atau indikator moderasi beragama juga memiliki prinspi-prinsip yaitu adil, berimbang, menghormati nilai kemanusiaan, menghormati kesepakatan Bersama dalam bangsa dan bernegara serta taat hukum dalam menjaga ketertiban umum.
Tujuan kita apa sih melakukan moderasi beragama? Tujuannya adalah untuk Upaya meminimalisir konflik antar agama, dn menjadi harapan dalam Upaya memperbaiki dan menjaga kerukunan umat beragama. Selain tujuan kita juga akan membahas ciri ciri moderasi beragama yang harus dimiliki dalam diri seseorang yaitu komitmen kebangsaan, toleransi, antikekerasan, dan menghargai budaya. Moderasi beragama memiliki Sembilan kata kunci yaitu kemanusiaan, kemaslahatan umum, adil, berimbang, taat konstitusi, komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, penghormatan kepada tradisi.
Adapun cara mengaplikasikan konsep moderasi beragama dalam kehidupan sehari hari diantarannya
1.Menghargai perbedaan adalah hal yang sangat penting dalam moderasi beragama. Hal ini dapat dilakukan dengan tidak merendahkan atau mengolok olok agama orang lain, serta tidak mengekspresikan keyakinan secara berlebihan yang dapat memicu konflik.
2.Meningkatkan pemahaman adalah salah satu cara untuk meningkatkan toleransi dan menghindari kesalahpahaman adalah dengan meningkatkan pemahaman tentang agama dan keyakinan orang lain. Hal ini dapat dilakukan dengan membaca litertur agama mengikuti dialog antar agama, menghadiri acara keagamaan orang lain.
3.Mempraktikan nilai nilai agama moderasi beragama juga mengajarkan pentingnya mempraktikan nilai nilai agama dalam kehidupan sehari hari, seperti kejujuran, kasih saying, dan perdamaian. Hal ini dapat membantu meningkatkan kualitas kehidupan dan menjaga harmoni dilingkungan sekitar.
4.Menciptakan dialog adalah dialog antaragama merupakan salah satu cara untuk memperkuat hubungan antar kelompok agama. Dalam dialog ini, setiap pihak diharapkan untuk mendengarkan dan memahami pandangan orang lain serta solusi yang dapat menggantungkan semua pihak.
5.Menjaga sikap tenang dan tidak mudah terprovokasi dalam situasi yang mungkin menimbulkan konflik, sikap tenang dan tidak mudah terprovokasi merupakan sikap yang sangat diperlukan dalam moderasi beragama. Hal ini dapat membantu menghindari terjadinnya konflik dan menjaga hubungan yang harmonis.
Poin paling penting dalam moderasi beragama adalah menghargai pendapat agama dan keyakinan orang lain. Mengapa moderasi agama sangat penting? Karena moderasi beragama sangat diperlukan sebagai solusi, agar dapat menjadi kunci penting untuk menciptakan kehidupan keagamaan yang rukun, harmoni, damai, serta keseimbangan, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, bermasyarakat, bernegara maupun kehidupan beragama. " komitmen utama moderasi beragama terhadap toleransi menjadikannya sebagai cara terbaik untuk menghadapi radikalisme agama yang mengancam kehidupan beragama dan pada gilirannya, berimbas terhadap kehidupan beragama dan pada gilirannya, berimbas terhadap kehidupan persatuan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara," tambahnya. Memperhatikan sikap keberagaman dalam dinamika berbangsa dan bernegara akhir akhir ini, presiden republic Indonesia Jokowidodo. Pada berbagai kesempatan mengajak tokoh agama untuk menjadikan agama sebagai sumber nilai nilai yang merawat kebinekaan.
Dalam hal ini presiden mengajak tokoh agama dan umat beragama untuk memberikan wawasan keagamaan yang lebih dalam dan luas lagi kepada umat masing -- masing, karena eksklusivisme, radikalisme, dan sentiment sentiment agama cenderung bertumpu pada ajaran-ajaran agama yang terdistrosi. Tidak dapat disangkal bahwa agama menjadi roh utama bangsa sehingga para tokoh agama berperan penting untuk menjaga kemajemukan sebagai kekayaan dan modal sosial Indonesia. Urai joko Widodo. Keberhasilan moderasi beragama dalam kehidupan Masyarakat Indonesia dapat terlihat dari tingginya empat indikator utama.
berikut ini serta beberapa indikator lainnya yang selaras dan saling bertautan:
1.Komitmen kebangsaan adalah penerimaan terhadap prinsip prinsip berbangsa yang tertuang dalam konstitusi Pancasila UUD 1945 dan regulasi di bawahnya
2.Tolerasni adalah menghormati perbedaan dan memberi ruang orang lain untuk berkeyakinan, mengekspresi keyakinannya, dan menyampaikan pendapat. Meghargai kesetaraan dan sedia bekerja sama.
3.Anti kekerasan adalah menolak Tindakan seseorang atau kelompok tertentu yang menggunakan cara cara kekerasan, baik secara fisik maupun verbal, dalam mengusung perubahan yang diinginkan
4.Penerimaan terhadap tradisi adalah ramah dalam penerimaan tradisi dan budaya lokal dalam perilaku keagamaannya, sejauh tidak bertentangan dengan pokok ajaran agama.
Jadi dari penjabaran diatas dapat disimpukan dalam 4 tahun terakhir kementrian agama aktif mempromosikan pengarus utama moderasi beragama. Moderasi beragama adalah cara pandang kita dalam beragama secara moderat yakni memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan titak ekstrem, baik ekstrem kanan maupun ekstrem kiri. Bisa juga merupakan usaha mengembangkan seluruh potensi Masyarakat secara bertahap menuju kesempurnaan dalam bersikap, menghargai perbedaan dan Kerjasama untuk mencapai cita cita mulia dalam bingkai keberagaman keagamaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H