Artikel ini ditulis oleh Nayla Nurially Sofyan (23010400015) dari Universitas Muhammadiyah Jakarta Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik program studi Ilmu Komunikasi. Artikel ini bertujuan untuk menjadi tugas Ujian Akhir Semester mata kuliah Pengantar Advertising (J) yang diajarkan oleh Ibu Jamiati KN, S.I.Kom, M.I.Kom.
Disini saya akan membahas tema "Persuasi Iklan" dengan judul "Pentingnya Penggunaan Bahasa Persuasif dalam Menyampaikan Iklan".
Bahasa Persuasif dalam Iklan
Iklan merupakan sebuah tempat penyampaian informasi berbayar yang bertujuan untuk mempromosikan produk, jasa, ide atau bahkan diri sendiri ke audiens luas. Iklan ditayangkan melalui berbagai macam media, seperti koran, majalah, televisi, radio, internet, dan lainnya.
Dengan adanya iklan sebagai tempat mempromosikan produk, jasa, dan ide ke audiens luas, tentunya harus ada kegiatan yang membuat terciptanya ketertarikan dari konsumen. Salah satunya adalah dengan menampilkan bahasa persuasif di dalam penyampaian iklan.
Dalam iklan pastinya tidak luput dari bahasa persuasif. Bahasa persuasif adalah bahasa yang berisi tentang bujukan, ajakan, dan pengaruh kepada audiens untuk melakukan hal yang diinginkan. Kata "persuasif" berasal dari kata bahasa Inggris yaitu persuasive yang sering digunakan untuk menggambarkan tindakan mengajak seseorang secara halus tanpa melalui tindakan kasar atau tanpa adanya kekerasan.
Artinya, bahasa persuasif di dalam iklan adalah bahasa yang digunakan untuk membujuk, mengajak, dan mempengaruhi konsumen untuk membeli produk, jasa, atau ide yang diberikan oleh iklan tersebut tanpa adanya kekerasan, memaksa atau memerintah.
Bahasa persuasif memiliki ciri-ciri diantaranya yaitu
- Iklan tersebut menggunakan data dan fakta yang akurat dan meyakinkan sehingga audiens percaya dengan yang diiklankan.
- Iklan tersebut dapat menyentuk perasaan dan emosi audiens dengan menggunakan kata-kata yang sesuai untuk mempengaruhi audiens.
- Iklan tersebut menampilkan manfaat dan keuntungan jika audiens menggunakan produk, jasa, atau ide tersebut.
- Iklan tersebut menggunakan bahasa atau kalimat yang jelas dan tidak bertele-tele serta menggunakan kata yang mengajak seperti "ayo", "mari", "lakukanlah" dan sebagainya dengan nada yang baik bukan dengan nada yang memerintah atau memaksa.
Bahasa persuasif banyak dijumpai di dalam iklan. Contohnya adalah di dalam iklan layanan masyarakat. Seperti yang sudah kita tahu, iklan layanan masyarakat adalah iklan yang membujuk, mengajak dan memengaruhi masyarakat dengan memberikan pesan sosial. Pesan sosial inilah diberikan bahasa persuasif yang ditargetkan untuk masyarakat luas.