Lihat ke Halaman Asli

Nayla Meilani

Mahasiswi

Penyebab Terjadinya Banjir di Beberapa Wilayah Kabupaten Siak

Diperbarui: 30 Mei 2024   16:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyebab Terjadinya Banjir di Beberapa Wilayah Kabupaten Siak

Kabupaten Siak adalah sebuah wilayah kabupaten di Provinsi Riau, Indonesia. Ibu kota Siak adalah Siak Sri Inderapura. Luas wilayah kabupaten Siak ini mencapai 8.556,09 km dengan jumlah penduduk per tahun 2022 sebanyak 477.550 jiwa. Sebelumnya kawasan ini merupakan bagian dari Kesultanan Siak Sri Inderapura. Di awal kemerdekaan Indonesia, Sultan Syarif Kasim II, merupakan Sultan Siak terakhir menyatakan kerajaannya bergabung dengan negara Republik Indonesia. Kemudian wilayah ini menjadi wilayah Kewedanan Siak di bawah Kabupaten Bengkalis yang kemudian berubah status menjadi Kecamatan Siak. Pada tahun 1999 berdasarkan UU No. 53 Tahun 1999, meningkat statusnya menjadi Kabupaten Siak dengan ibu kotanya Siak Sri Indrapura.
Banjir adalah istilah dalam bahasa Indonesia yang berarti flood dalam bahasa Inggris. Banjir adalah fenomena alam di mana air menggenangi area yang biasanya kering, sering kali akibat curah hujan yang tinggi, meluapnya sungai, atau kombinasi keduanya. Banjir dapat menyebabkan kerusakan infrastruktur, kehilangan nyawa, dan dampak ekonomi yang signifikan.
Pada bulan Januari 2024, Kabupaten Siak mengalami cuaca hujan yang terjadi hampir setiap hari, sehingga mengakibatkan air laut pasang dan naik ke pemukiman warga sehingga terjadilah banjir. Terdapat beberapa titik wilayah yang terkena banjir diantaranya Dusun Dua Bandar Sungai, Sabak Auh dan Sungai Tengah.
Lokasi desa yang terkena banjir ini cukup jauh dari pusat kecamatan, sehingga mengharuskan pemkab untuk menempuh jarak perjalanan sekitar 1,5 jam perjalanan darat. Dan disusul dengan perahu karet menuju ke lokasi sekitar 1,5 kilometer.

Beberapa penyebab utama banjir di wilayah ini meliputi:

1. Curah Hujan Tinggi: Curah hujan yang tinggi, terutama selama musim hujan, dapat menyebabkan sungai dan air menggenangi daerah sekitar.

2. Pendangkalan Sungal Sungai Siak dan anak-anak sungainya mengalami pendangkalan akibat sedimentas, yang mengurangi kapasitas sungai untuk menampung air hujan. Pendangkalan ini bisa disebabkan oleh erosi tanah, deforestasi, dan aktivitas manusia seperti pembangunan dan pertanian

3. Kerusakan Hutan dan Deforestasi Penggundulan hutan untuk keperluan perkebunan, terutama kelapa sawit, mengurangi kemampuan tanah untuk menyerap air. Ini menyebabkan aliran air hujan langsung ke sungai, meningkatkan risiko banjir.

4. Perubahan Penggunaan Lahan: Urbanisasi dan pembangunan infrastruktur tanpa perencanaan yang baik mengurangi area resapan air, meningkatkan aliran permukaan yang langsung masuk ke sungai dan saluran drainase

  Meski kondisi rumah masih tergenang oleh lumpur banjir, para pengungsi masih. harus tetap kembali ke permukiman untuk membersihkan rumahnya. Kondisi banjir yang merendam pemukiman setinggi lutut orang dewasa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline