Pendidikan Anak Usia Dini sangat penting dalam menstimulasi perkembangan anak yang mana anak usia dini merupakan masa the golden age atau masa yang sangat peka dengan rangsangan dan cepat menerap informasi. Salah satu pengembangan di pembelajaran pada PAUD yang sangat penting ialah kemampuan kreativitas anak. Kreativitas merupakan untuk memikirkan sesuatu dengan cara-cara baru dengan tidak biasa. Serta melahirkan suatu solusi yang unik terhadap masalah-masalah yang dihadapi. Kreativitas juga merupakan hasil interaksi antara individu dan lingkungannya, kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi, atau unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya, yaitu semua pengalaman dan pengetahuan yang telah diperoleh seseorang selamanya hidupnya, baik itu di lingkungan sekolah, keluarga, maupun lingkungan masyarakat.
Kreativitas akan tumbuh pada tempat yang tepat, yakni tempat yang memiliki dua syarat, yaitu rasa aman dari gangguan dan tekanan, serta kemerdekaan psikilogis. Anak akan menjadi kreatif dan tetap kreatif ketika tumbuh dilingkungan yang memiliki dua syarat tersebut. Rasa aman merupakan syarat eksternal lahan kreativitas. Di lingkungan amanlah benih-benih kreativitas dapat tumbuh. Anak-anak yang tidak merasa aman karena dinakali teman, takut kotor, takut jatuh, takut dimarahi, akan mengalami hambatan proses kreativitas. Sebaliknya , anak-anak yang memperoleh rasa aman, akan memulai segala aktivitas dengan perasaan lapang dan menyenangkan. Inovasi-inovasi baru akan lahir ketika anak merasakan ketiadaan ancaman. Oleh karena itu sangat penting bagi guru menciptakan rasa aman di sekolah termasuk rasa aman terhadap gangguang dan cemoohan teman.
Berdasarakan hasil analisis yang telah peneliti lakukan dalam penelitian menggunakan study pustaka dengan mengkaji berbagai dokumen yang berkaitan dengan kreativitas anak usia dini, ditemukan beberapa point penting yang perlu dipehatikan, diantaranya strategi pengembangan kreativitas anak, konsep pengembangan kreativitas anak di PAUD serta pengimplemtasiannya dalam pengembangan kreativitas anak usia dini. Pemahaman tentang perkembangan kreativitas anak usia dini melalui imajinasi, musik dan bahasa akan memberikan pemahaman mengenai proses pembelajaran sehingga akan memberikan pemahaman yang luas bagi orang tua maupun pendidik dalam mengembangkan kreativitas pada anak usia dini.
Kreativitas merupakan sebuah proses dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang unik, baru, mengkolaborasikan sesuatu ide baru baik dengan menghubungkan yang sudah ada dan menjadikan hal baru, misalnya ketika anak membuat mainan mobil-mobilan yang sudah rusak lalu memodifikasi dengan yang baru sehingga barang yang lama akan terlihat baru kembali, dalam pembuatan ini membutuhkan kreativitas sehingga ide-ide yang unik akan muncul ketika proses pembuatannya. Kreativitas juga dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk mewujudkan berbagai kemampuan atau inisiatif yang dimiliki anak sehingga menjadikan anak yang percaya diri dan optimis dalam melakukan segala hal.
Studi penelitian menyatakan bahwa adanya pengembangan kreativitas anak usia dini yang dikembangkan oleh teori Guilford di atas dapat diimplementasikan melalui sebuah kreativitas terhadap pembelajaran kecerdasan jamak. Pembelajaran kreatif ini memerlukan sistem fleksibelitas, kelancanran, ketangkasan, dan elaborasi dalam pembuatan kreatvitas. Kecerdasan jamak yang dilakukan dapat berupa kecerdasan dari segi inteletual yang melibatkan kognitif, bahasa, hingga seni anak. Penelitian tersebut dapat diambil analisis bahwa teori Guilford juga dapat digunakan dalam mengembangkan kreativitas anak diusianya yang masih belia. Adanya proses ketangkasan, kelancaran, fleksibilitas yang dapat meningkatkan kreativitas anak dapat dijadikan acuan dalam mengembangkan jiwa kreatif anak.
Implementasi Pengembangan Kreatifitas Anak
Pengembangan kreativitas pada anak PAUD dapat berjalan dengan baik dikarenakan adanya suatu aspek pengembangan kegiatan kreativitas yang terprogram dengan baik yang berlandaskan akan tingkatan pencapaian perkembangan anak. Teori pengembangan kreativias menyebutkan bahwa aspek pengembangan kreativitas PAUD dapat dibagi menjadi beberapa aspek, diantara adalah pengembangan kreativitas anak melalui imajinasi, musik, eksperimen, bahasa proyek, bahasa, dan eksplorasi, Naylatus Sa'adah). Teori ini, juga diteliti dalam penelitian tesis yag berjudul pengembangan kreativitas anak usia dini di lembaga PAUD yang menyatakan bahwa adanya suatu strategi guru dalam mengembangkan kreativitas anak melalui beberapa pengembangan yang dirangkum dan terprogram dalam rancangan pembelajaran.
Adapun peningkatan kreativitas anak usia dini dilkakukan berdasarkan 4P diantaranya dapat dikategorikan sebagai aspek 1) Pribadi 2) Pendorong 3) Proses 4) Produk. Jika aspek dalam kreativiats menyatakan bahwa adanya ide khusus dalam diri seseorang dalam diri seseorang saat berinteraksi dengan sesama lingkungannya dan diharapkan mampu menghasilkan ide-ide dan membuat hasil karya baru secara produktivitas dan inovatif. Aspek pendorong dalam kreativitas sangat membutuhkan adanya dukungan dan dorongan dari keluarga berupa pemberian semangat, penghargaan dan pujian pada anak. Aspek proses dalam pengembangan kreativitas dilakukan guna meningkatkan seni kreatif anak. Aspek produk dalam pengembangan kreativitas dilakukan guna menciptakan hasil karya yang kreatif, bermanfaat yang bersumber dari dukungan dan dorongan dari keluaga.
Pengembangan kreativitas anak usia dini bukan hanya melalui metode 4P saja, akan tetapi ada teori yang mengungkapkan hal yang berbeda. Adanya persepektif Guilford yang mendefinisikan bahwa konsep kreativitas muncul melalui beberapa aspek, diantaranya dapat berupa aspek ketangkasan dan kelancaran. Aspek ini bertujuan sebagai pembentukan keterampilan untuk menghasilkan pemikiran atau pengetahuan yang kreatif dari dalam diri anak. Aspek kedua, mengenai fleksibelitas yang berarti menciptakan suatu keterampilan untuk mendapatkan banyak solusi pemecahan dalam pemecahan permasalah terkhusus dalam pengembangan kreativitas anak. Aspek selanjutnya adalah melalui suatu bentuk keaslian dan orisinalitas dalam mengembangkan kreativitas anak usia dini, agar tata cara ini mampu membuat anak menjadi baik dan memahami akan kegiata kreativitas yang akan dilakukan. Aspek selanjutnya dapat dilakukan melalui elaborasi, yaitu kemampuan untuk menambah atau membuat detail/rincian dan karya yang yang dihasilkan anak.
Pengembangan Kreatifitas Melalui Imajinasi
Ada beberapa kegiatan pengembangan kreativitas melalui imajinasi yaitu permainan kantong ajaib, permainan gambar bernyanyi, permainan sikut menari dan salah satunya pantomim (Naylatus Sa'adah, 2023). Setiap tindakan manusia yang memunculkan sesuatu yang baru disebut sebagai tindakan kreatif, terlepas dari apakah yang dibuat adalah objek fisik atau kontruksi mental atau emosional yang hidup di dalam orang yang menciptakannya dan hanya diketahui olehnya. Jika kita mempertimbangkan perilaku seseorang dan semua aktivitasnya, kita dengan mudah membedakan dua tipe dasar. Satu jenis aktivitas yang dapat kita sebut sebagai reproduktif, dan sangat erat kaitannya dengan memori, pada dasarnya ini terdiri pada perilaku seseorang yang mereproduksi atau mengulangi pola perilaku yang dikembangkan dan dikuasai sebelumnya atau membangkitkan jejak impresi sebelumnya.