Lihat ke Halaman Asli

Nayla Camelia

mahasiswi

Mau Hidup Sehat, Kenapa Jangan Ikuti Kehidupan Para Jas Putih?

Diperbarui: 10 Juni 2024   19:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

liputan6.com

Mahasiswa fakultas kedokteran sering kali menghadapi tantangan besar dalam menjaga kesehatan mereka sendiri, meskipun mereka mendalami ilmu yang berkaitan erat dengan kesehatan dan kesejahteraan manusia. Ironisnya, meskipun pengetahuan mereka tentang pentingnya pola hidup sehat sangat tinggi, banyak mahasiswa kedokteran yang kesulitan menerapkan gaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. 

Ada beberapa alasan yang mendasari fenomena ini, yang mencakup tekanan akademis, beban kerja yang berlebihan, serta kurangnya waktu dan dukungan untuk menjalankan kebiasaan sehat.

Pertama, tekanan akademis yang tinggi adalah faktor utama yang membuat mahasiswa kedokteran kurang memperhatikan kesehatan mereka. Kurikulum kedokteran yang padat dengan jadwal kuliah, praktikum, dan tugas-tugas yang menuntut banyak waktu dan tenaga, sering kali membuat mereka mengorbankan waktu untuk istirahat dan kegiatan yang mendukung kesehatan mental dan fisik.

 Tuntutan untuk selalu mencapai prestasi akademis yang tinggi dapat menyebabkan stres kronis dan kelelahan, yang berdampak negatif pada kesehatan jangka panjang. Kedua, beban kerja yang berlebihan juga berkontribusi pada kurangnya perhatian terhadap kesehatan. 

Selain kegiatan akademis, mahasiswa kedokteran sering kali harus mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, magang, dan penelitian, yang semakin menyita waktu dan energi mereka. 

Kombinasi antara kewajiban akademis dan kegiatan tambahan ini membuat mereka kesulitan untuk mengatur waktu untuk berolahraga, makan dengan benar, dan tidur yang cukup. 

Ketiga, kurangnya waktu dan dukungan untuk menjalankan kebiasaan sehat merupakan masalah lain yang sering dihadapi oleh mahasiswa kedokteran. Mereka sering kali merasa tidak memiliki cukup waktu untuk menyiapkan makanan sehat, berolahraga, atau melakukan kegiatan relaksasi. 

Selain itu, lingkungan akademis yang kompetitif dan kurangnya dukungan dari teman sebaya dan institusi dapat membuat mereka merasa terisolasi dan kurang termotivasi untuk menjaga kesehatan mereka sendiri.

Selain faktor-faktor di atas, ada juga pengaruh budaya dan persepsi bahwa kehidupan mahasiswa kedokteran memang seharusnya penuh dengan kesibukan dan pengorbanan pribadi. 

Banyak mahasiswa yang merasa bahwa mengabaikan kesehatan mereka sendiri adalah bagian dari pengorbanan yang harus dilakukan demi mengejar karir di bidang kedokteran. Pandangan ini perlu diubah, mengingat bahwa menjaga kesehatan pribadi adalah langkah penting dalam menjadi dokter yang efektif dan empatik. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline