Nama: Nayla Azzahra
NIM: 23010400060
Mata Kuliah: Komunikasi Politik (L)
Dosen Pengampu: Miftahul Ulum, S.IP, MPS, S.IP, MPS & Amin Shabana, S.Sos, M.Si
Adanya isu mengenai kecurangan didalam pemilihan presiden yang melibatkan calon pasangan presiden yaitu Prabowo Subianto dan Gibran Yusril Ihza Mahendra menjadi topik perhatian di beberapa konteks, terutama pada pemilihan presiden Indonesia 2024.
Menanggapi tuduhan kecurangan, Prabowo menyatakan ia tidak peduli dengan label negative tersebut. Ia berkomentar bahwa tuduhan tersebut adalah bagian dari resiko dalam perjalanan sejarah dan ikut serta mengajak opini publik untuk melihat pemilu sebagai sesuatu yang melibatkan kepentingan yang lebih besar bagi bangsa. Mereka mengkhawatirkan pemilu ini berpotensi mengikis demokrasi di Indonesia.
Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran secara aktif mengklaim bahwa mereka adalah korban kecurangan tersebut, mereka menuduh adanya intervensi dari pihak lawan dalam bentuk penggunaan kekuasaan yang tidak semestinya untuk mempengaruhi hasil pemilihan.
Setelah di investigasis lebih lanjut menunjukkan bahwa beberapa video yang menunjukkan Prabowo berbicara tentang kecurangan pemilu sebenarnya berasal dari pemilu sebelumnya, yaitu pemilu 2014.
Hal ini menunjukkan bahwa pernyataan Prabowo dapat disimpulkan bahwasanya pernyataan terbut ialah konteks yang keliru dan tidak memiliki relevansi terkait tudukan kecurangan saat ini. Kini ia meminta para pendukungnya untuk menjaga kerukunan dan tidak meneruskan aksi demonstrasi terkait hasil pemilu, namun disatu sisi ada juga dukungan yang solid untuk Prabowo dikalangan pemilihnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H