Lihat ke Halaman Asli

Nayla dan Alaina

Universitas Jenderal Soedirman

Pentingnya Sarapan yang Memenuhi Standar Gizi Bagi Mahasiswa

Diperbarui: 30 November 2023   04:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pinterest/Cynthia - Darling Down South

Purwokerto -- Beberapa dari kita mungkin terbiasa atau sudah rindu dengan kalimat "ayo sarapan dulu" yang sering diucapkan oleh seorang Ibu. Ini merupakan suatu hal yang tidak bisa disepelekan, terlihat seringkali sarapan diabaikan bahkan dianggap tidak penting dengan alasan sedang terburu-buru atau karena tidak sempat. 

Perlu diketahui, sarapan merupakan salah satu bagian dari pola makan dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan Kemenkes Tahun 2011 makanan dan minuman yang dikonsumsi sebelum jam 10 pagi masih terhitung sebagai sarapan pagi. Tetapi, sarapan yang baik tidak hanya cukup dari teh, susu, kopi, potongan kue kecil, dan lain sebagainya.

Menurut seorang ahli gizi dari Universitas Columbia, Amerika Serikat, menyatakan bahwa rata-rata jumlah kalori dari sarapan dianjurkan cukup 300-500 kalori saja. 

Hal ini berarti sarapan pagi dapat menyumbang 25-30% pemenuhan kalori tubuh dalam sehari mengutip dari pernyataan Dr. Ir. Hardinsyah selaku Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia.

Menurut Pergizi Pangan Indonesia (2012) mengenai permasalahan tidaknya sarapan pada anak, remaja, hingga dewasa sangat memprihatinkan. Setelah tubuh tidur malam selama 8-10 jam, tentunya tubuh membutuhkan nutrisi kembali. 

Sarapan inilah yang dapat mengembalikan nutrisi yang habis saat tidur. Berdasarkan Depkes (2014), membiasakan sarapan pagi akan membantu mencegah makan berlebihan saat makan siang. Sarapan juga sangat dianjurkan untuk membantu daya kerja pencernaan.

Setelah mengetahui banyaknya manfaat dari sarapan, sekarang saatnya membahas "Seberapa penting sarapan bagi mahasiswa". Saat melewatkan sarapan pagi, tubuh dapat kekurangan glukosa, maka dari itu tubuh akan merasa lemah karena tidak adanya suplai energi. 

Ketika hal ini terjadi, pikiran seorang mahasiswa tentu akan terganggu dalam proses pembelajaran. Untuk itu, pentingnya mengonsumsi sarapan yang nantinya akan mengaktifkan gula darah sebagai sumber energi otak dan sel darah. Dengan terpenuhinya seluruh kebutuhan zat gizi, hal ini tentu dapat meningkatkan daya ingat serta kefokusan mahasiswa  saat proses pembelajaran.

Tidak hanya itu, sarapan juga merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan sumber daya manusia dan derajat kesehatan yang ada di Indonesia. Pada era sekarang, mahasiswa dituntut untuk mampu berjuang dan mengikuti perubahan yang ada. 

Dalam rangka inilah, perlu didampingi makanan bergizi yang dikonsumsi mahasiswa. Dalam pemenuhan gizi, sarapan pagi sangatlah penting terlebih untuk seorang mahasiswa yang memiliki aktivitas padat secara akademis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline