Lihat ke Halaman Asli

Nayla Putri Aisyah

Mahasiswa S1 Universitas Airlangga

Jajanan Semakin Menggila, Pencegahan Diabetes pada Anak Harus Ditambah

Diperbarui: 3 Oktober 2023   23:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sudah bukan hal baru lagi, penyakit metabolik diabetes dapat menyerang remaja, bahkan anak di bawah umur. Diabetes pada anak menjadi masalah kesehatan yang kian serius dan perlu dibenahi dengan segera. Mengutip data IDI, kasus diabetes pada anak mencapai 2 per 100.00 jiwa per Januari, dengan kasus terbanyak pada diabetes tipe 1 dan 5-10% dari keseluruhan pada diabetes tipe 2. 

Hampir 60% perderitanya adalah anak perempuan. Apabila kondisi ini tidak segera ditangani, maka akan berimbas pada tingginya angka kesakitan dan penurunan produktivitas negara di masa mendatang. Perempuan penderita diabetes berisiko melahirkan bayi dengan berat badan di atas 4 kg dan memiliki genetik penyakit diabetes yang dominan.

Terdapat banyak faktor yang dapat membuat anak memiliki risiko terkena diabetes, salah satu yang menjadi sorotan adalah pola makan dan jenis nutrisi yang dikonsumsi anak. 

Jajanan masa kini sering kali memiliki nilai gizi dan nutrisi yang tidak jelas. Kebanyakan jajanan yang digemari anak adalah jajanan manis, seperti minuman boba, pisang coklat lumer, es coklat kental, dan jajanan lain yang memiliki kandungan gula tinggi, indeks glikemik tinggi, dan tinggi kalori. Kegemaran ini dapat dikatakan telah menjadi gaya hidup, seiring dengan semakin banyak inovasi dan peluang usaha jajanan manis yang berakar dari tingginya tingkat konsumsi.

Tindakan preventif yang dapat dilakukan adalah dengan memberi edukasi pola hidup sehat pada anak di bawah umur. Pencegahan dapat dimulai dari rumah, dengan peran penting seorang ibu untuk dapat menyediakan makanan yang bergizi, mengedukasi anak tentang pola makan, dan memotivasi anak untuk olahraga rutin. 

Langkah selanjutnya adalah peran tenaga kesehatan sebagai edukator pada tingkat masyarakat. Langkah terakhir adalah peran pemerintah dan instansi terkait dalam mengadakan program yang dapat membantu menurunkan angka kasus. Salah satu yang digalakkan adalah peringatan Hari Diabetes Nasional sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan risiko diabetes.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline