Lihat ke Halaman Asli

Langkah Kecil yang Mulia di Dunia

Diperbarui: 26 Maret 2024   10:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

photoby:temanfataya

Mohammed Fataya Al-rasyid seorang anak yang memiliki hobi bermain sedari kecil. Pada Masa Sekolah Dasar yang menjadi langkah awal ia menghafal al-quran. Langkah nya menghafal al-quran berlanjut saat ia menginjak Sekolah Menengah Pertama, ia melanjutkan sekolahnya di Pondok Pesantren yang hanya berfokus pada menghafal al-quran. 

Pondok pesantrennya lah yang menjadi saksi perjalanan ia menghafal al-quran, ia dapat dijumpai hari-harinya yang ia habisi di masjid bersama al-quran. Menghafal al-quran bukanlah beban baginya, tetapi menghafal al-quran ia jadikan sebagai hobi barunya. Hobinya kini menjadi salah satu keberhasilan yang besar, ia mampu menyelesaikan hafalan 30 juz nya selama dua tahun. 

Langkah kecilnya yang ia awali pada masa Sekolah Dasar, kini ia berhasil mengubah langkahnya menjadi sebuah hadiah yang begitu mulia bagi kedua orang tuanya. 

Kedua orang tuanya terkadang mengkhawatirkannya karena terlalu berambisi dalam menghafal al-quran, namun kekhawatiran itu kini menjadi sebuah ketenangan bagi kedua orang tuanya karena menghafal al-quran lah yang membuat ia bahagia.

Langkah hebatnya pun tidak terhenti pada keberhasilannya dalam menghafal 30 juz, segudang prestasi kini telah ia raih, ia berhasil meraih juara dalam MHQ (Musabaqoh Hifdzil Qur'an) tingkat provinsi lampung sebanyak dua kali, dan MHQ (Musabaqoh Hifdzil Qur'an) tingkat kabupaten. 

Ia tidak menjadikan lomba ini adalah ajang memamerkan bakat, tetapi ia menjadikan perlombaan ini sebagai prosesnya dalam menjaga hafalan al-quran yang telah ia miliki. Ia dapat mengulang hafalannya dalam sehari sebanyak 5 juz dan itu ia lakukan setiap harinya, ia tidak pernah lupa akan kewajibannya sebagai hafidz al-quran yang kini memiliki peran dalam menjaga hafalannya.

Motivasi yang selalu ia pegang adalah kata-kata sederhana dari kedua orang tuanya yang dapat mengguncang hatinya untuk selalu menghafal, dan menjaga hafalannya yaitu "MAN JADDA WA JADA", didengar sangatlah sederhana untuk kita, namun baginya sangatlah mendukung untuk selalu memeluk al-quran.

Tidak hanya itu, yang menjadi motivasinya yaitu keinginannya memberikan mahkota untuk kedua orang tuanya di akhirat, serta mengajak keluarganya menuju surga Allah swt. 

Begitu mulianya motivasi seorang penghafal al-quran, yang hingga kini pun ia tetap menjaga hafalannya, dan melanjutkan prestasi akademiknya dengan tekun dalam mempelajari bahasa al-quran di sekolahnya.

Apakah yang harus kita lakukan ketika ingin menghafal al-quran ?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline