Lihat ke Halaman Asli

Percobaan Indikator Asam-Basa yang Diekstrak dari Bahan Alam

Diperbarui: 3 Juni 2024   20:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Bahan-bahan alam yang biasa kita jumpai ternyata dapat digunakan untuk indikator asam dan basa. Indikator asam-basa alami ini berasal dari bahan alam yang di ekstrak. Bahan ini juga dapat digunakan sebagai indikator yang memiliki warna yang mencolok dan wangi yang khas, seperti bunga sepatu, kunyit, kol ungu, bawang merah, dll.

Sebelumnya, indikator asam-basa merupakan indikator yang cara kerjanya menampilkan warna berbeda darindik asalnya sesuai dengan pH larutan yang diuji, apakah indikator tersebut bersifat asam atau basa. Perubahan warna ini harus berpola sehingga dapat mengidentifikasi sifat larutan yang sedang diuji.

Pada indikator berbahan alami ini, perubahan warna asal sangat tidak spesifik, namun memiliki sebuah pola. Sehingga meskipun warnanya tidak tetap, kita masih dapat menguji indikator tersebut menggunakan bahan alami yang dapat dan dengan mudah ditemukan di lingkungan sekitar.

Pola Perubahan Warna Pada Indikator Alami. 

Larutan Asam : Warna bahan alami menjadi lebih cerah.

Larutan Basa : Warna bahan alami menjadi lebih gelap.

Larutan Netral : Warna bahan alami akan tetap atau stabil.

Berikutnya contoh perubahan warna pada indikator ketika ditetesi larutan asam dan basa.

Contoh Indikator  Alami.

1.         Bawang Merah (Ungu)

Asam : Pink muda

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline