Lihat ke Halaman Asli

nayahaniyyah

Mahasiswa

Kesadaran Masyarakat: Kunci Sukses Pendidikan Inklusi

Diperbarui: 2 Januari 2025   17:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan berperan krusial dalam membentuk karakter dan perspektif individu. Keberhasilan pendidikan bukan hanya diukur dari segi akademis, tetapi juga dari kemampuan menghadapi serta menghargai keragaman (Windayani et al., 2024). Untuk mencapai kemampuan tersebut langkah yang paling utama adalah membangun kesadaran. Kesadaran ini tidak hanya mencakup pemahaman mendalam pada berbagai keragaman tetapi juga melibatkan penghargaan dan keterlibatan terhadap perbedaan yang ada.

Pendidikan inklusi merupakan paradigma pendidikan yang menempatkan keberagaman sebagai landasan utama (Jofipasi et al., 2023). Pendidikan inklusi memastikan setiap anak, termasuk mereka dengan kebutuhan khusus, mendapatkan hak pendidikan yang setara dan bermakna. Konsep ini mengintegrasikan siswa berkebutuhan khusus ke dalam sistem pendidikan reguler dengan memberikan mereka akses penuh untuk belajar bersama siswa lainnya. Namun, implementasi pendidikan inklusi di Indonesia masih menghadapi banyak tantangan, seperti stigma sosial, kurangnya pemahaman masyarakat, dan keterbatasan fasilitas. Hal ini menegaskan pentingnya kesadaran dari seluruh pihak untuk memastikan keberhasilan pendidikan inklusi.

Peran keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat berpengaruh pada pelaksanaan dan kesuksesan pendidikan inklusi. Orang tua siswa memiliki tanggung jawab besar dalam mendukung pendidikan inklusi, orang tua siswa dengan kebutuhan khusus memerlukan dukungan untuk percaya bahwa anak-anak mereka memiliki kemampuan unik yang layak dihargai dan dikembangkan, sedangkan yang lainnya perlu memahami bahwa keberadaan teman-teman yang memiliki kebutuhan khusus adalah peluang untuk menanamkan nilai empati dan toleransi pada anak-anak mereka. Guru memiliki peran kunci dalam memastikan inklusivitas di kelas. Merekalah figur yang paling berpengaruh pada peserta didik dalam proses belajar.

Masyarakat berperan penting dalam menciptakan lingkungan inklusif yang mendukung pendidikan inklusi. Minimnya kesadaran masyarakat sering kali menjadi kendala dalam penerimaan siswa berkebutuhan khusus. Program edukasi seperti kampanye dan lokakarya dapat membantu mengubah stigma sosial terhadap anak-anak berkebutuhan khusus. Dengan kesadaran yang tumbuh, masyarakat dapat memberikan dukungan moral dan material untuk pendidikan inklusi di sekolah-sekolah setempat. 

Kesadaran adalah fondasi dari keberhasilan pendidikan inklusi. Tanpa itu, pendidikan inklusi hanya akan menjadi konsep yang sulit diwujudkan secara nyata. Semua pihak guru, orang tua, siswa, dan masyarakat harus bersatu untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang menghargai keberagaman dan memberikan kesempatan yang setara untuk semua. Dengan menumbuhkan kesadaran ini, kita tidak hanya menciptakan pendidikan yang inklusif, tetapi juga membangun generasi yang lebih toleran dan berempati. 

Untuk menciptakan dan menjaga kelas yang hangat, menerima keanekaragaman, dan menghargai perbedaan dibutuhkan kerjasama yang baik antara masyarakat dan pengajar disekolah. Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 9 dijelaskan bahwa "masyarakat berkewajiban memeberikan dukungan sumber daya dalam penyelenggaraan pendidikan". Melalui dewan pendidikan dan juga komite sekolah, masyarakat dapat turut berperan dalam peningkatan mutu pendidikan yang meliputi perencanaan, pengawasan, serta evaluasi.

Terdapat beberapa indikator partisipasi masyarakat dalam mendukung pelaksanaan pendidikan inklusi di sekolah, diantaranya adalah (Nuraeni et al, 2016):

  • Turut serta mengajukan ide atau pendapat mengenai usaha-usaha dalam pelaksanaan pendidikan inklusif
  • Turut serta bermusyawarah dalam mengambil keputusan tentang penentuan program sekolah yang sesuai untuk seluruh siswa termasuk siswa dengan kebutuhan khusus
  • Turut serta melaksanakan apa yang telah diputuskan dalam musyawarah, termasuk dalam memberikan kontribusi baik berupa moral dan material lainnya
  • Turut serta mengawasi pelaksanaan keputusan bersama, termasuk dalam mengajukan saran ataupun kritik
  • Turut serta bertanggung jawab terhadap suksesnya pelaksanaan program yang telah direncanakan bersama
  • Turut serta memelihara lingkungan yang inklusif

Keberhasilan pendidikan inklusi dimulai dari kesadaran masyarakat akan pentingnya keberagaman dan persamaan hak dalam pendidikan. Dengan peran aktif masyarakat dalam memberikan ide, mendukung program, dan mengawasi pelaksanaan pendidikan inklusi, sistem pendidikan dapat menjadi lebih inklusif dan berkelanjutan. Kolaborasi antara sekolah dan masyarakat, didukung oleh komitmen seluruh pihak, memastikan setiap anak mendapatkan kesempatan yang adil untuk berkembang secara optimal dalam lingkungan yang penuh penghargaan terhadap perbedaan.

REFERENSI

Jofipasi, R. A., Efendi, J., & Asri, R. (2023). Membangun Kesadaran Orang Tua terhadap Keberagaman dalam Pendidikan inklusi pada Anak Usia Dini. Journal of Special Education Lectura, 1(2), 1-8. https://journal.unilak.ac.id/index.php/JSELectura/about 

Nuraeni, S. H., Rachim, H. A., & Gutama, A. S. (2016). Partisipasi Masyarakat Dalam Mendukung Pelaksanaan Pendidikan Inklusif Untuk Anak Berkebutuhan Khusus. Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, 3(2), 155-291. 10.24198/jppm.v3i2.13653

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline