Generasi muda adalah harapan bangsa untuk mewujudkan peradaban bangsa yang lebih baik, untuk itu generasi muda harus diinstal semangat nasionalisme yang tepat dan benar agar mampu membawa perubahan yang positif bagi peradaban bangsa. di moment Ramadhan ini sambil merenung dan berfikir bahwa banyak para pemikir islam dahulu yang telah memberikan nasehat terhadap pentingnya nasionalisasi generasi muda. untuk itu tulisan-tulisan ini diambil dari nasehat seorang pemikir islam terkenal yaitu Asy-Syekh Musthafa Al-Ghalayain dengan karya fenomenalnya kitab "lzhatun Nasyi'in", dimana salah satu bab dalam kitab tersebut berjudul " Alwathaniyah" atau "Nasionalisme". Doa terpanjat untuk beliau semoga Allah senantiasa memberikan kelimpahan rahmat atas jasa-jasa beliau dalam memberi penerangan kepada para generasi muda. Alfatihah.
Nasionalisme, mendengarnya kita pasti akan terngiang ungkapan heroik tentang bagaimana sikap seorang warga negara mencintai tanah airnya dengan terus menyulut semangat perjuangan. Namun jika kita melihat fenomena yang banyak terjadi di Masyarakat bahkan telah berlangsung dari zaman ke zaman banyak orang yang mengaku berjiwa nasionalisme dan mengklaim, bahwa dia telah berkorban dengan darah dan hartanya demi negara. Namun pada kenyataannya orang tersebut ternyata berupaya keras merusak bcnteng-benteng ketahanan negara, dengan berbagai macam tindakan kcsewenang-wenangan misalnya dengan korupsi, dan memanfaatkan kekayaan negara untuk diri pribadi dan golongan.
Nasionalisme tidak hanya dibuktikan dengan jargon semata namun harus dengan sikap dan perbuatan yang dapat menghidupkan negara dengan mengorbankan segala miliknya yang berharga demi kemajuan negara serta rnau berusaha bersama-sama orang lain untuk menjunjung tinggi martabat negara dan bekerja keras bersarna kawan-kawan senasib membela negaranya.
Adapun orang yang berusaha melakukan sesuatu yang dapat melemahkan kekuatan negara dan rnematahkan sendi-sendinya, maka dia bukanlah nasionalis, walaupun dia telah berteriak-teriak dengan suara yang dapat didengar ke seluruh penjuru negeri dan berulang-ulang menyatakan "Saya adalah nasionalis tulen".
Nasionalisme yang sejati adalah kecintaan berusaha untuk kebaikan negara dan bekerja demi kepentingannya, sedangkan seorang nasionalis tulen adalah orang yang rela mati demi tegaknya negara dan rela sakit demi kebaikan rakyatnya.
Pada dasarnya negara itu memiliki beberapa hak yang kemudian menjadi kewajiban yang harus dipenuhi penduduknya. Para putra bangsa yang baik harus mau bangkit, sanggup memikul beban dan tanggung jawab untuk mengabdi pada negara, mempertahankan negara dari rongrongan para provokator dan membendung usaha-usaha para pengkhianat atau pejuang-pejuang palsu.
Setiap putra bangsa memiliki kewajiban untuk meningkatkan jumlah orang-orang terpelajar yang bermoral tinggi dan baik, yang telah tertanam kuat dalam sanubarinya semangat "Cinta tanah air adalah bagian dari keimanan". upaya meningkatkan jumlah orang-orang terpelajar tersebut tidak akan terwujud, kecuali dengan mengorbankan fikiran, Tindakan hingga harta dengan niat "demi kemaslahatan umum", salah satu langkah konkritnya adalah menyiapkan sebuah lembaga-lembaga pendidikan yang dapat menghidupkan jiwa nasionalisme pada jiwa para pelajar, yang dapat menumbuhkan gagasan-gagasan mulia dan amal saleh dalam jiwa mereka dan kedepan mereka mampu mengelola bangsa dengan bijak untuk kemaslahan Masyarakat.
Para generasi muda terpelajar yang sedang tumbuh itu dengan lingkungan berkonsep kebangsaan akan mampu mengeluarkan gagasan yang dapat menegakan kehidupan umat ini. Mereka akan mampu membawa Masyarakat keluar dari kebodohan dan kehinaan. Manakala kaum terpelajar yang telah terdidik dengan pendidikan yang benar dan mulai melibatkan diri dalam kehidupan sosial, maka di antara mereka pasti ada yang membuat aksi luar biasa untuk berkontribusi kepada negaranya.
Pendidikan yang benar dan tepat merupakan jiwa kehidupan dan ilmu pengetahuan merupakan darah jiwa sebuah negara. Tidak mungkin kita hidup bahagia tanpa sebuah Pendidikan, dan bangsa yang besar dibangun oleh pondasi Pendidikan yang kokoh. Ilmu pengetahuan menunjukkan pada jalan kebahagiaan misalnya para terpelajar yang memiliki ilmu dibidang pemanfaatan sumberdaya alam, seperti ahli kelautan dan perikanan, ahli perminyakan, ahli energi dan mineral jika memiliki dasar berfikir nasionalisme yang tepat maka mereka akan mampu mengelola sumberdaya alam dengan bijak dan bermanfaat.
Sebuah mahakarya pasti memiliki langkah awal dan proses-proses yang luar biasa scdangkan langkah awal sebuah kemerdekaan dalam mewujudkan negara hebat adalah dengan meningkatkan pendidikan kepada generasi muda, agar mereka menjadi tangan-tangan (pejabat-pejabat) negara yang mau bekerja, menjadi rohnya yang kuat dan menjadi darah yang mengalir ke dalam seluruh bagian urat negara.