Ramadhan adalah bulan yang sangat spesial bagi Muslim dimanapun berada. Karena ramadhan selalu berbicara tentanga banyak hal, dilihat dari berbagai sisi kehidupan dan berbagai sudut pandang ramadhan membawa kita pada suasana yang memiliki kompleksitas tinggi. Ramadhan membuat beragam aktivitas tampak berbeda bahkan bagi mereka yang tidak menjalankannya.
Berbicara ramadhan tentu bukan hanya masalah ibadah menahan untuk tidak makan dan minum semata, agar kita menggugurkan kewajiban dalan rukun agama islam. Tapi lebih dari itu ramadhan adalah sebuah konsep pendidikan dan pelatihan serta penyegaran bagi muslim untuk memiliki rasa peka terhadap sesama.
Secara sederhana ramadhan mengajarkan kita tentang bagaimana kita secara komperhensif baik secara bathin, fikiran dan fisik kita memahami bagaimana menjalani hidup dengan kondisi keterbatasan oleh sebuah sistem atau keadaan yang mengharuskan kita menahan lapar.
Jika kita berpuasa kita masih punya garansi nanti Maghrib kita masih bisa berbuka bahkan berbagai menu dan takjil tersedia. Serta kita masih berharap pahala untuk memenuhi dahaga jiwa. Tapi bagi saudara kita yang masih ditakdirkan untuk hidup kekurangan entah karena keadaan atau korban dari sistem yang tidak memiliki kepekaan terhadap mereka, rasa lapar itu tak pernah tergaransi karena bukan lagi menunggu makan di Maghrib atau berharap pahala tapi karena kenyataannya mereka tak memiliki apa-apa.
Ramadhan membimbing kita pada kondisi keharusan untuk memiliki kepakaan sosial serta mendorong kita untuk berbuat atau mengaktualisasikan Ramadhan itu sendiri kedalam sebuah aktivitas membantu sesama. Lebih dari itu secara radikal ramadhan mendorong kita untuk memperbaiki sebuah sistem tatanan kehidupan yang benar-benar mampu menjamin kelayakan hidup saudara kita yang selama ini kekurangan.
Muslim yang berpuasa harus mampu mengaktualisasikan itu dalam sebuah gagasan dan aksi nyata. Aktualisasi itu ibarat sebuah bisnis sosial bagi kita, bisnis nirlaba yang keuntungannya adalah meningkatnya kesejahteraan saudara-saudara kita yang saat ini masih dalam kondisi kekurangan.
Sebagai mana menjalankan bisnis, aktualisasi gagasan pemberdayaan berbasis nilai-nilai Ramadhan juga bisa dijalankan dengan teori " Design thinking " . Dimana design thinking ini diprakarsai oleh Founder IDEO yaitu David Kelley dan Tim Brown. IDEO sendiri merupakan agen konsultan desain dengan latar belakang desain produk berbasis inovasi.
Empathize
Empati merupakan langkah pertama yang harus dilakukan untuk menumbuhkan kepekaan kita, serta untuk mendekatkan kita dengan saudara kita yang kekurangan. Empati dalam diri kita yang terus terasah hari demi hari akan membawa kita pada suasana ikut merasakan ketidak nyamanan hidup dalam kondisi serba kekurangan. Hal itu akan menbuat kita berfikir bagaimana untuk bisa keluar dari problematika hidup tersebut.
Disisi lain empati merupakan sebuah strategi untuk memahami perasaan saudara kita yang bisa kita teorikan kedalam sebuah konsep untuk mempengaruhi sesama muslim yang hidup dalam suasana kecukupan. Hal ini untuk bersama sama menciptakan sebuah kondisi dan iklim saling membantu atau gotong royong guna memdesain sebuah sistem yang mampu mengentaskan kemiskinan.