22 Juli 2023, -- Kelompok 850 Mahasiswa Membangun Desa (MMD) Universitas Brawijaya (UB) yang ditempatkan di Desa Plangkrongan, Kecamatan Poncol, melaksanakan program kerja berupa pembersihan sungai yang terletak pada desa tersebut.
Pelaksanaan program kerja ini awalnya terpikirkan oleh salah satu anggota kelompok 850 setelah melihat kondisi sungai dan sekitarnya yang penuh sampah, sehingga dikhawatirkan merusak ekosistem kehidupan warga sekitar maupun alam.
"Pentingnya pengetahuan mengenai ekologi sangat diperlukan, karena alam tidak sekedar berinteraksi hanya dengan sesamanya, melainkan bersama manusia itu sendiri. Alam, seperti banyak yang dijelaskan oleh para pakar lingkungan, bekerja seperti sebuah mekanisme mesin. Dengan kata lain, terawat atau tidaknya alam menimbulkan domino effect terhadap kehidupan makhluk hidup, termasuk manusia. Misalnya, Bila air mengalami pencemaran, maka ikan-ikan akan mati, dan dengan begitu para masyarakat tidak bisa lagi mengambil ikan secara mudah yang tidak perlu mengeluarkan biaya," ujar Hussaini, pencetus sekaligus penanggung jawab program kerja pembersihan sungai.
Gagasan ini pun diterima dengan tangan terbuka oleh masyarakat setempat, khususnya para perangkat desa. Selain itu, perangkat desa pun memberikan bantuan berupa pembuangan sampah oleh Dinas Lingkungan Hidup kota Magetan yang langsung dikirim ke TPS Kecamatan Poncol.
"Sebenarnya, sudah lama timbul wacana mengenai pembersihan sungai desa Plangkrongan, mengingat kondisi sungai yang begitu kotor dan khawatir sudah merusak ekosistem yang ada di sana. Namun, selalu ada kendala setiap kali ingin dilaksanakan. Parahnya lagi, dengan kondisi yang sudah demikian, masih banyak warga yang memilih membuang segala jenis sampah ke sungai tersebut dengan begitu mudahnya. Kini, dengan hadirnya adik-adik MMD UB, wacana tersebut akhirnya bisa direalisasikan. Kami perangkat desa siap berpartisipasi serta memberikan bantuan," ucap Wawan Setiobudi, selaku Kepala Desa plangkrongan ketika pertama kali mendengar usulan tersebut.
Pelaksanaan kegiatan pembersihan sungai pun dilakukan pada hari Sabtu, tanggal 22 Juli 2023. Berdasarkan pemetaan yang telah dibuat oleh perangkat desa dan kelompok MMD-850, pembersihan dilaksanakan pada dua titik, yakni yang terletak pada Dusun Keron dan Dusun Jati. Pemilihan titik berdasarkan observasi sehari-hari kepala desa terhadap kebiasaan warganya yang sering membuang sampah sembarangan di kedua titik tersebut.
Kegiatan ini dihadiri oleh 28 orang elemen masyarakat, yang diantaranya turut hadir para perangkat desa, karang taruna, Dinas Lingkungan Hidup, dan BABINSA. Pembersihan pun dimulai pada pukul 08.00 WIB. Titik pertama, yakni Dusun Jati, membutuhkan waktu sekitar 2 jam untuk membersihkannya. Kemudian, pembersihan dilanjutkan pada titik kedua, yaitu Dusun Keron, yang membutuhkan waktu 2 jam juga untuk membersihkannya. Trashbag yang disediakan oleh kelompok MMD-850 berjumlah 25, dan seluruhnya habis digunakan untuk mengangkut berbagai jenis sampah. Lalu, sampah-sampah tersebut dipindahkan ke mobil milik Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Magetan untuk dipilah lebih lanjut.
"Tentunya, senang melihat aliran sungai yang tadinya macet sekarang bisa mengalir deras lagi. Walaupun kinerja kami belum bisa membuat sungai tampak seratus persen bersih, kami berharap dengan apa yang telah dilakukan menginspirasi warga untuk selalu menjaga kebersihan sungai di desa ini" tukas Hussaini setelah berhasil melaksanakan program kerja tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H