Lihat ke Halaman Asli

Nawa Sri

Be Grateful to be ME...

Serunya Mengikuti "Soerakarta Walking Tour Special Route, Undiscovered: Story of Rajamala"

Diperbarui: 30 Juni 2022   06:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Story of Rajamala (dok. Adit)

Jalan-jalan sekaligus belajar sejarah? Tentu menyenangkan, bukan? Apalagi menelusuri jejak-jejak sejarah sembari mendengarkan kisah dan cerita dibaliknya, pastilah ada keseruan tersendiri.

Ya, itulah yang kami rasakan ketika mengikuti Soerakarta Walking Tour dengan rute special, Undiscovered: Story of Rajamala.

Canthik Rajamala (dok. Adit)

Sebetulnya ini bukan kali pertama kami mengikuti kegiatan jalan-jalan jelajah sejarah bersama Soerakarta Walking Tour. Sebelumnya, ada rute Mangkunegaran, Alun-alun Surakarta, Bercerita di kereta "Sepur Kluthuk Jaladara", edisi gowes menelusuri "Jalur yang Hilang" di Pabrik Gula Colomadu, Kitha Bajalali (Boyolali Walking Tour) dan masih banyak rute lain yang kebanyakan dilakukan dengan jalan kaki menelusuri tempat-tempat bersejarah.

Napak tilas (dok. Adit)

Namun kami merasakan euphoria tersendiri untuk mengikuti rute spesial kali ini. Bagaimana tidak, acara kali ini dikemas secara lebih eksklusif dengan waktu jalan-jalan lebih panjang dari biasanya. Bahkan tak hanya berjalan kaki, bis wisata juga disediakan khusus untuk mengantarkan kami mengunjungi tempat-tempat terkait. Apalagi, sejarah yang akan kami telusuri adalah Undiscovered: Story of Rajamala!

Replika Perahu Rajamala (dok. Adit)

Rajamala sendiri merupakan salah satu pusaka yang melambangkan kebesaran keraton Surakarta, disimbolkan sebagai penolak bala atau aura negatif. Bahkan, Rajamala juga dijadikan sebagai maskot acara Asian Paragames yang akan diadakan tahun 2022 ini di kota Solo. Tentu kami semakin penasaran menelusuri serta mendengarkan kisah sejarahnya.

Pagi yang cerah sekitar jam 9 pada hari Sabtu kemarin, 25 Juni 2022 kami menuju titik kumpul di Kulonuwun Kopi depan Mangkunegaran. Setelah mendapatkan konsumsi dan souvenir berupa kudapan jajan pasar, nasi kuning, kopi dari Kulonuwun Kopi dan... kalung Rajamala, kami pun berkumpul untuk doa bersama dan mendengar penjelasan singkat (briefing) mengenai rencana kegiatan kami hari itu.

Story of Rajamala (dok. Adit)

Titik pertama perjalanan, kami menuju Museum Radya Pustaka yang menyimpan jejak peninggalan Rajamala berupa Canthik atau hiasan Perahu Rajamala yang terbuat dari kayu jati. Kami pun menyimak kisah sembari melihat secara langsung seperti apa Canthik Rajamala, hingga melihat replika Perahu Rajamala yang dibuat oleh Putra Mahkota Paku Buwono IV Raden Mas Sugandi ini, yang disebut-sebut sebagai Titanic-nya Solo.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline