Ramadan awal, jalanan tak sepadat hari-hari biasanya. Kebanyakan kantor dan sekolah memang diliburkan. Mungkin dengan tujuan agar karyawan, guru serta siswanya bisa menjalankan ibadah puasa hari pertama dengan lancar.
Benar saja, puasa pertama memang terasa begitu lancar bagi saya, meski saya tetap beraktivitas seperti biasanya. Tak banyak perubahan. Menjalankan rutinitas justru membuat hari seolah cepat sekali berlalu. Apalagi siang hari tadi tak begitu terasa panas karena awan mendung yang menggelayut di langit, meneduhkan.
Sore pun segera menjelang, saatnya untuk ngabuburit. Menunggu waktu berbuka puasa. Jalanan mulai tampak ramai. Masyarakat mulai berburu makanan serta minuman pembuka puasa mereka.
Di kota Solo sore ini, terdapat beberapa titik keramaian yang terlihat. Seperti di daerah Singosaren, banyak orang yang mengerumuni pedagang "tenongan". Beraneka macam jajanan pasar, yang banyak dicari orang sebagai hidangan pembuka. Seperti serabi, klepon, nogosari, pastel, semar mendem, pukis dan masih banyak lagi yang lainnya.
Di tempat lain, di sepanjang jalan pun terlihat pedagang dadakan yang juga menjajakan menu untuk berbuka. Ada yang menjual kolak pisang, es buah, dawet, dan beraneka warna minuman yang terlihat lebih menggiurkan di bulan puasa seperti ini.
Adapula keramaian lain, di sekitar stadion Manahan. Terlihat pedagang makanan serta minuman yang terlihat lebih ramai berderet di pinggir jalan. Tampak juga satpol PP yang turut menertibkan para pedagang agar tidak memakan badan jalan yang bisa menimbulkan kemacetan seperti tahun-tahun sebelumnya.
Tak jauh berbeda dari titik keramaian sebelumnya, pedagang di area Manahan pun juga tampak menjajakan menu berbuka puasa seperti kolak pisang, es buah, dan sebagainya. Hanya saja di sana tampak semakin banyak penjual minuman kekinian yang sedang hits, yaitu es kepal susu coklat. Adapula berbagai variasi makanan, seperti tahu petis Semarang, bubur atau jenang, ceker, cilok, cireng hingga tengkleng.
Hmmm, tampak semakin menggoda ya apalagi bagi kita yang sedang menunggu waktu berbuka puasa. Ya, saat-saat ngabuburit ini memang saatnya kita berburu takjil.
Sebetulnya apa itu takjil?
Makanan dan minuman yang dijajakan menjelang buka puasa tadi sebetulnya bukan hanya ada di bulan puasa saja. Namun seringkali pula kita temui sehari-hari. Lantas mengapa kita sering menyebutnya sebagai "Berburu Takjil" di bulan puasa?
Takjil bisa diartikan sebagai "menyegerakan". Ketika tiba waktunya berbuka puasa, kita memang diwajibkan untuk segera membatalkan puasa baik dengan makanan ataupun minuman. Bahkan, banyak yang mengatakan "Berbukalah dengan yang manis", dengan tujuan agar kita menyegerakan berbuka untuk mengembalikan energi selepas sehari penuh berpuasa.