Lihat ke Halaman Asli

nawang siti

Mahasiswa Aktif Universitas Airlangga

Refleksi Memperingati Hari Laut Sedunia: Pentingkah Literasi Bahari di Indonesia?

Diperbarui: 12 Juni 2022   00:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Setiap tanggal 8 Juni diperingati sebagai hari laut seduania. Dengan adanya peringatan tersebut besar harapan bangsa Indonesia atau seluruh dunia sadar akan manfaat, eksistensi, dan kegunaan laut sebagai sumber pengidupan manusia.

Posisi wilayah yang strategis menjadi keunggulan Indonesia dengan luas lautannya sebesar 3.257.357 km membuat Indonesia disebut sebagai negara maritim. Dengan keadaan tersebut maka penting bagi Indonesia untuk mendalami dan menanamkan budaya bahari dan literasi bahari. Banyak bencana di Indonesia yang disebakan oleh lautan. Erosi yang diakibatkan abrasi yang terjadi di Pantai Kuta kian hari semakin fatal, bibir pantai yan hanya tersisa 5 meter membuat Pantai Kuta menjadi tampak sempit. Hal tersebut diperparah dengan kiriman sampah yang kian hari semakin banyak hingga puluhan ton. Pemerintah seakan hanya berorientasi pada pariwisata dan keuntungan semata. Namun, tidak memperhatikan keadaan jangka panjang yang terjadi.

Demi melihat kehidupan ekosistem kelautan yang terawat dan dapat menunjang penghidupan orang banyak. Oleh karena itu, diperlukan sinergi setiap elemen masyarakat di Indonesia terutama para penggiat alam, pemerintah, dan pengelola wisata untuk sama-sama mengenalkan dan menanamkan literasi bahari pada masyarakat seluruh Indonesia. Perlunya berbagi petuah, motivasi, ajakan, edukasi, serta promosi agar masyarakat Indonesia tahu bahwa literasi bahari sangat penting. 

Literasi bahari akan memiliki dampak yang signifikan pada kehidupan baik dibawah laut maupun disekelilingnya apabila benar-benar ditanamkan dalam benak setiap masyarakat Indonesia. Tak perlu menunggu pemerintah untuk melindungi dan menjaga ekosistem yang ada di laut. Masyarakat juga dapat berperan dengan cara saling mengingkatkan kepada para pengunjung wisata yang kurang memiliki kesadaran untuk menjaga alam sekitarnya, gerakan penanaman mangrove dan budi daya terumbu karang untuk mengurangi fenomena abrasi, dan mengurangi penggunaan plastik, styrofoam, dan bahan yang sulit terurai lainnya.

Mari jaga dan lindungi laut kita demi keseimbanagn ekosistem dan keberlangsungan hidup dimasa depan. Perkuat literasi bahari demi mewujudkan masyrakat yang peduli dan cinta akan potensi dan manfaat laut di Indonesia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline