Lihat ke Halaman Asli

Melaut Paksa

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam temaram lelampu jalanan
Seiring gemerlap cahaya diskotika yang tengah merasukinya
Jiwa dan pikirnya diperkosa
Pada nafsu samudera dan lahan putih di hadapannya
Tampak tersesak nafasnya dalam tiap deret nafas panjang yang ditariknya
Disapukannya hampa kedua pandangnya, mencari secuil visi
Raganya menari, dalam kekakuan bosan dan kejenuhan
Ahh, tampak gila. Begitu kala ia ingat akan filosofinya

Dalam temaram lelampu jalanan
Seiring gemerlap cahaya diskotika yang tengah menyeruak
Jiwa dan pikirnya masih saja diperkosa
Air yang mulai menggenang di hadapannya
Berlabuh pada mata nuraninya yang menghampa
Satu sentensi yang terproyeksi pada imaji
Melaut dengan riang hati...
Sementara air terus menggenang, dengan susah payah
...

Dalam temaram lelampu jalanan
Seiring gemerlap cahaya diskotika yang tengah merasukinya
Ia masih di sana, dengan telur masturbasi yang sudah jadi
Yah, dia... Aku!!!

R.D. 2008




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline